Kantor statistik nasional Inggris (ONS) melaporkan data tingkat inflasi negara Inggris Raya meningkat pada bulan Mei melebihi ekspektasi kenaikan data bulan sebelumnya. Tingkat inflasi bulan Mei ini merupakan tingkat inflasi paling tinggi sejak bulan Juni 2013, dan ini akan mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral negeri tersebut (BOE). Kondisi ini memberikan sentimen negatif bagi kurs poundsterling yang bergerak rally sejak sesi Asia hari Selasa (16/5).
Tingkat inflasi yang melonjak ini akan mempengaruhi belanja konsumen Inggris yang dikhawatirkan mengurangi outlook pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 oleh Bank of England. Rilis data tingkat inflasi ini memberatkan langkah GBPUSD untuk mencetak rally yang secara teknikal sangat mendukung.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (18:10:00 WIB) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2896 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2898 yang sempat mencapai tertinggi di 1.2956 dan posisi terendah di 1.2865.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga perdagangan sesi Amerika berakhir, pair akan bergerak positif kembali jika penurunan pair terkini tidak menembus kembali posisi terendahnya. Pergerakan positif pound nantinya dapat mencapai posisi resisten lemahnya di 1.2967 setelah naik kembali ke posisi tertingginya.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang