Kurs pound Inggris ikut menerima keberuntungan di hari-hari tekanan jual dollar AS terhadap banyak rival utamanya oleh sentimen ketidakpastian politik Trump seputar Presiden AS Donald Trump, sehingga pair bergerak rally kuat masuki hari ke-4 berturut. Namun sentimen kekhawatiran pasar akan kemampuan Trump melakukan reformasi ekonomi dan mendorong program stimulus memberikan beban bagi perdagangan aset beresiko seperti bursa saham yang juga nantinya menghambat laju pair GBPUSD.
Untuk pergerakan selanjutnya, laju pair GBPUSD mendapat tenaga kuat dari sentimen positif rilis data kinerja pasar tenaga kerja Inggris bulan Maret-April. Sebelum data tersebut ada data pendapatan per jam yang diperkirakan meningkat dan menambah kekuatan poundsterling.
Pergerakan poundsterling sesi ujung sesi Asia (11:40:00 WIB) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2917 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2928 yang sempat mencapai tertinggi di 1.2941 dan posisi terendah di 1.2910.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal hingga perdagangan sesi Amerika berakhir, pair mendapat sinyal lemah untuk lanjutkan rally masuki hari ke-4 berturut, namun masih mampu naik ke posisi resisten kuatnya di 1.2956. Dan jika tembus akan naik kembali ke upper BB11 di 1.2978, namun jika tidak tembus berpotensi turun ke MA5 di 1.2902.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang