Bursa saham Tokyo dibuka turun pada Rabu (17/05) waktu setempat. Dolar masih melemah terhadap yen karena data ekonomi A.S yang lemah. Selain itu, kinerja saham finansial juga memburuk terkena imbal hasil A.S yang lebih rendah.
Indeks Nikkei turun -97,63 poin, atau -0,49 persen, menjadi 19.822,19 pada pertengahan perdagangan pagi.
Dolar tergelincir 0,5 persen ke level terendah satu minggu terhadap yen Jepang, terakhir berada di 112,44 yen.
Data perumahan A.S. juga turun 2,6 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan sebesar 1,17 juta unit, terendah sejak November.
Tekanan pasar semakin kencang dengan keraguan investor terhadap kemampuan presiden A.S. Donald Trump untuk mendorong reformasi pajak dan program stimulus yang sangat diharapkan oleh investor sejak pemilihannya di bulan November.
Presiden Donald Trump meminta direktur FBI yang sekarang, untuk mengakhiri penyelidikan mengenai hubungan antara mantan penasihat keamanan Gedung Putih Michael Flynn dan Rusia.
Meski belum terlihat dampaknya, investor tetap mengkhawatirkan masalah ini akan menjadi risiko serius bagi pasar saham.
Saham-saham di sektor keuangan seperti perusahaan asuransi dan perbankan jatuh setelah hasil Treasury A.S. turun serendah 2,31 persen semalam.
Dai-ichi Life Holdings tersandung 4,0 persen, Sompo Holdings turun 1,8 persen, sementara Mizhuo Financial Group merana 2,4 persen.
Namun kinerja saham utilitas dan makanan bergerak positif, karena investor memilih untuk bertahan. Saham Tokyo Gas naik 2,3 persen, Ajinomoto dan Japan Tobacco keduanya naik 1,3 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa saham Tokyo akan bergerak lemah jika penguatan Yen berlanjut. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19.343-18.842, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 20.363-20.814
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang