Tekanan bearish terhadap poundsterling masih terus berlanjut hingga perdagangan forex sesi Asia hari Jumat (26/5) oleh semakin dropnya kekuatan fundamental ekonomi Inggris. Fundamental poundsterling mulai tertekan sejak pemberitaan perundingan Brexit tidak disetujui oleh komisi Eropa jika Inggris tidak membayar tagihan yang harus dibayarkan.
Fundamental tambah buruk oleh data tingkat inflasi yang tinggi dan mengancam pertumbuhan ekonomi menurun. Kondisi ini terbukti ketika Kantor Statistk Nasional Inggris mengumumkan data estimasi kedua untuk PDB Inggris Q1-2017 lebih rendah dari ekspektasi tingkat PDB sebelumnya.
Jelang akhir perdagangan pekan ini, laju pair GBPUSD sedang menuju posisi pelemahan secara mingguan yang dimulai sejak perdagangan awal pekan pasca ledakan bom dari serangan teroris di Menchester- Perancis.
Pergerakan poundsterling sesi Asia (11:00:00 WIB) tertekan terus terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2959 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2888 yang sempat mencapai posisi tertinggi di 1.2945.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal terdapat sinyal bearish untuk pair GBPUSD, namun jika pada sesi Eropa pergerakan bearish pair tidak mencapai upper BB11 di 1.2853 maka pair dapat bergerak naik ke posisi awal sesi sebelum menuju resisten kuatnya di 1.2985.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang