Setelah dikecewakan oleh pidato Mario Draghi yang tidak memberikan sinyal kuat untuk pengetatan kebijakan moneter ECB, kurs euro akhir perdagangan sesi Asia hari Selasa (30/5) masih alami tekanan jual yang cukup besar hingga anjlok ke posisi terendah dalam 7 hari. Laju rally dollar AS yang cukup stabil memberikan tekanan terhadap banyak rival utamanya termasuk euro.
Jelang perdagangan sesi Eropa pair EURUSD masih belum menunjukkan pergerakan rebound dikarenakan beberapa saat lagi akan dirilis beberapa data ekonomi yang mengecewakan seperti data PDB Perancis, data inflasi Jerman dan Spanyol. Namun ada suntikan sedikit nanti dari rilis data harga impor Jerman yang diperkirakan meningkat kuat.
Hal yang memberatkan pair berikutnya adalah kondisi ketidakmampuan Yunani membayar utangnya. ECB tidak akan membeli obligasi Yunani jika belum terjadi kesepakatan dengan krediturnya mengenai utang berikutnya yang rencana akan dibicarakan pada tanggal 15 Juni 2017.
Pergerakan pair EURUSD sesi Asia (12:00:21 WIB) bergerak negatif setelah dibuka flat pada posisi 1.1162 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), EURUSD kini bergulir turun di posisi 1.1123 dan sebelumnya sempat menyentuh posisi tertinggi di 1.1168.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal EURUSD mensinyalkan pergerakan bearish yang dipicu oleh penguatan dollar AS. Jika data-sata ekonomi diatas sangat mengecewakan maka pair berlanjut terjun ke posisi buruknya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang