Menutup bursa saham pada hari Kamis (01/06), bursa saham Hong Kong menguat di level tertinggi 23 bulan. Sentimen kenaikan didukung oleh saham properti karena masuknya aliran dana dari Tiongkok yang cukup deras ke pasar Hong Kong. Indeks Hang Seng berakhir naik 148,57 poin, atau 0,58 persen, pada level 25.809,22.
Pasar tampaknya mengabaikan survei dari swasta yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Tiongkok yang secara tak terduga menyusut pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam 11 bulan.
Indeks juga terangkat oleh kekuatan yang terus menerus di sektor properti. Saham properti melonjak lebih dari 1 persen ke tingkat penutupan tertinggi dalam hampir dua tahun.
China Evergrande Group naik 2 persen, setelah mengumumkan akan rencana kenaikan sebesar 5,8 miliar dolar A.S.
Layanan Moody’s Investors mengatakan pada hari Rabu, bahwa sebagian besar pengembang properti Tiongkok akan terus mengungguli pasar yang lebih luas di sisa 2017, kendati adanya pengetatan peraturan terus berlanjut untuk mengendalikan pertumbuhan harga properti.
Perdagangan saham pada hari ini tampak bervariasi. Saham Henderson Land Development Co naik 1,10 persen, saham Sun Hung Kai Properties melonjak 2,40 persen, saham New World Development Co naik 0,15 persen.
Selain itu, saham Tencent Holdings juga menguat 0,97 persen, saham HSBC Holdings naik 0,37 persen, dan saham AIA Group naik 1,56 persen.
Kinerja saham yang negatif tercatat, PetroChina turun -0,04 persen, saham Bank of Communications turun -0,33 persen dan saham China Life Insurance turun -0,78 persen.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak mentah dan berdampak penguatan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pasar saham Hong Kong akan bergerak naik jika bursa Wall Street terealisir menguat. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 25,369-24,891, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 26,327-26,830.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang