Perdagangan saham di bursa Asia pada Senin pagi (12/06) dibuka di zona negatif, karena pasar berbalik berhati-hati, menyusul kejutan yang menghambat hasil parlemen dari pemilihan di Inggris pada hari Jumat lalu dan karena pasar menunggu hasil putaran pertama pemilihan parlemen Prancis.
Indeks Nikkei turun -71,46 poin, atau -0,36 persen, pada level 19.941,80. Bursa saham ikut terseret oleh penurunan saham teknologi di A.S., yang dilepas tajam pada hari Jumat.
Pembuat peralatan manufaktur semikonduktor dan pemasok Apple memimpin penurunan, seperti Tokyo Electron jatuh 3,5 persen, Advantest Corp turun 3,4 persen, TDK Corp merosot 3,0 persen dan Taiyo Yuden turun 3,1 persen.
Pada hari Jumat, saham Apple Inc turun 3,9 persen dalam penurunan persentase harian terbesar sejak April 2016, setelah sebuah laporan bahwa iPhone yang akan diluncurkan akhir tahun ini akan menggunakan chip modem dengan kecepatan download yang lebih lambat dari beberapa smartphone pesaingnya.
Fokus utama untuk pasar minggu ini adalah pertemuan dua hari The Fed, yang berakhir pada hari Rabu, di mana diharapkan dapat menaikkan suku bunga.
Sesi ini, kinerja saham keuangan dan asuransi terpantau positif, seperti Mitsubishi UFJ Financial Group naik 1,0 persen, Mizuho Financial Group menambahkan 1,4 persen dan perusahaan asuransi T & D Holdings melonjak 4,6 persen.
Sementara itu, saham Toshiba Corp melonjak 7,5 persen setelah dilaporkan bahwa Western Digital Corp berencana menaikkan penawarannya untuk unit semikonduktor Toshiba menjadi 18 miliar dolar A.S.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei akan bergerak negatif terpicu penguatan Yen dengan masih adanya ketidakpastian politik di Inggris. Secara teknikal Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19.427-18.942, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 20.447-20.931.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
