Di tengah perdagangan forex sesi Eropa, pergerakan kurs pound Inggris dalam pair GBPUSD bergerak konsolidasi bullish setelah 3 hari berturut sebelumnya anjlok parah hingga jatuh ke posisi terendah dalam 8 pekan. Tenaga rebound yang dimiliki pair pertama didapat pergerakan kuat bursa saham Eropa pasca rally harga minyak mentah.
Kemudian kekuatan pair bertambah setelah Kantor Statistik Inggris umumkan tingkat inflasi bulan Mei alami peningkatan yang mencapai posisi inflasi tertinggi sejak bulan Juni 2013. Kenaikan tingkat inflasi ini memberikan sinyal langkah yang akan dilakukan bank sentral Inggris yaitu BOE untuk membuat kebijakan moneter yang memperkuat ekonomi negara kerajaan tersebut.
Melihat pergerakan poundsterling merespon data inflasi ini, telah terjadi peralihan penggerak fundamental untuk poundsterling dari pergolakan politik dan kini prospek ekonomi Indonesia selanjutnya. Sebelumnya poudsterling mendapat tekanan kuat setelah hasil pemilu Inggris pekan lalu mengecewakan.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (17:35:00 WIB) berusaha kuat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.2678 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2727.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal masih terdapat sinyal bearish untuk pair GBPUSD, namun jika pada sesi Amerika posisi dollar AS yang sedang tertekan kuat semakin lemah akan mengangkat nilai mata uang tersebut.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang