Bursa saham Tiongkok jatuh pada hari Rabu (14/06), karena data investasi yang lemah, sehingga memperkuat pandangan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini mulai kehilangan beberapa momentum dalam beberapa bulan mendatang.
Perdagangan hari ini bergerak tipis, karena investor juga menunggu kenaikan suku bunga A.S. yang mungkin terjadi dan menunggu langkah apakah bank sentral Tiongkok akan melakukan pengetatan seperti pada bulan Maret.
Indeks Shanghai berakhir merah, dengan kehilangan -23,30 poin, atau -0,74 persen, ditutup pada level 3130,44.
Hampir seluruh sektor jatuh pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh saham real estate dan perbankan.
Investor juga menjual saham besar, terutama yang dimiliki oleh Anbang Insurance Group, setelah perusahaan akuisisi tersebut mengatakan pada Selasa malam, bahwa ketua dewannya, Wu Xiaohui tidak dapat memenuhi tugasnya lagi, karena akan masuk dalam penyidikan.
Saham-saham yang diinvestasikan oleh Anbang, seperti Financial Street Holdings, China Vanke, China Merchants Shekou, Gemdale dan China State Construction Engineering, semuanya turun tajam.
Lihat : Produksi Industri dan Penjualan Ritel Mei Tiongkok Stabil, Pertumbuhan Investasi Melambat
Selain itu, keyakinan investor juga semakin berkurang karena data yang menunjukkan bahwa investasi aset tetap tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan pada lima bulan pertama tahun ini, sementara laju konstruksi baru mulai melambat tajam di bulan Mei.
Dinihari nanti akan dirilis keputusan suku bunga AS oleh The Fed yang diperkirakan secara luas akan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Shanghai akan bergerak lemah jika kenaikan suku bunga AS terjadi. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 3063-2986, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 3219-3296.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang