Harga konsumen AS turun 0,1% untuk bulan Mei dibandingkan dengan perkiraan harga yang tidak berubah pada bulan tersebut sementara tingkat inflasi tahunan turun menjadi 1,9% dari 2,2% sebelumnya dan dibandingkan dengan tingkat yang diharapkan sebesar 2,0%.
Tidak termasuk makanan dan energi, harga konsumen naik 0,1% pada bulan ini dengan kenaikan tahunan di 1,7% dibandingkan dengan ekspektasi 1,9% dan tingkat 1,9% untuk bulan April.
Harga pangan naik 0,2% pada bulan ini dengan kenaikan tahunan sebesar 0,9%.
Harga energi turun 2,7% pada bulan ini dengan kenaikan tahunan yang tercatat sebesar 5,4% karena harga bensin turun di atas 6,0% pada bulan tersebut.
Ada tekanan lebih lanjut terhadap harga layanan energi dengan kenaikan tahunan 4,8%.
Ada penurunan bulanan dalam harga kendaraan baru dan bekas dengan harga untuk yang terakhir menurun 4,3% sepanjang tahun sementara harga pakaian juga turun pada bulan ini untuk memberikan penurunan tahunan 0,9%.
Namun, ada kenaikan harga penampungan lebih lanjut dengan kenaikan tahunan 3,3%.
Data inflasi terakhir pada umumnya lebih lemah dari perkiraan selama beberapa minggu terakhir. Data yang lemah telah memicu keraguan baru seputar tren yang mendasarinya dan apakah akan terjadi kenaikan inflasi yang berkelanjutan ke target 2%.
Harga energi pada umumnya melemah pada bulan Juni yang juga cenderung cenderung menekan harga.
Federal Reserve akan tetap percaya diri dalam tren pasar tenaga kerja, namun akan ada sedikit kepercayaan seputar inflasi.
Data inflasi secara keseluruhan akan memicu keraguan lebih lanjut apakah FOMC akan melanjutkan normalisasi kebijakan yang direncanakan melampaui kenaikan suku bunga yang diharapkan akhir-akhir ini.
Dolar turun tajam setelah data, terutama karena data penjualan ritel juga lebih lemah dari yang diperkirakan dengan USD / JPY meluncur ke area 109.60 saat EUR / USD bergerak di atas 1.1250.
Treasuries menguat kuat dengan lebih dari 16 ticks dengan yield 10 tahun di bawah 2,16%.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang