Perdagangan saham pada hari Rabu (21/06) di bursa Tokyo melemah setelah yen menguat dan melemahkan risk appetite., sementara itu saham-saham pertambangan tidak perform karena melemahnya harga minyak.
Indeks Nikkei jatuh -85,94 poin, atau -0,42 persen, pada level 20.144,47. bergerak menjauh dari level tertinggi dua tahun pada perdagangan hari sebelumnya.
Sentimen negatif juga terdukung pelemahan Wall Street yang turun semalam setelah saham energi melemah akibat turunnya harga minyak, dan ini turut melukai pedagangan di Asia.
Sektor pertambangan yang paling merasakan dampaknya, terguling -1,6 persen setelah harga minyak turun sekitar -2 persen karena berita kenaikan pasokan oleh beberapa produsen utama.
Di sisi lain, sektor penerbangan menuai kenaikan, harga minyak yang lebih murah membantu sentimen saham perusahaan penerbangan karena biaya bahan bakar merupakan komponen biaya utama bagi maskapai. Japan Airlines naik 0,6 persen, sementara ANA Holdings Inc naik 0,7 persen.
Saham perbankan mengambil nafas setelah aksi beli baru-baru ini, Mitsubishi UFJ Financial Group turun -1,4 persen dan Sumitomo Mitsui Financial Group turun -1,2 persen.
Toshiba Corp bergejolak, diakhiri dengan penurunan -1,0 persen. Sedangkan Takata Corp diindikasikan turun ke batas terendah harian 244 yen, perusahaan sedang bersiap untuk mengajukan kebangkrutan pada awal minggu ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei akan bergerak lemah jika penguatan Yen berlanjut.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang