MSCI akhirnya memutuskan pada Selasa akan menambahkan saham Tiongkok daratan ke indeks pasar saham utamanya.
Raksasa indeks tersebut mengatakan akan menambahkan 222 saham China A Large Cap secara bertahap mulai tahun depan. Kajian tersebut adalah tahun keempat beruntun MSCI telah mempertimbangkan untuk menambahkan saham-saham yang diperdagangkan di daratan, yang dikenal sebagai saham A di Tiongkok.
“Investor internasional telah menerima perubahan positif dalam aksesibilitas pasar saham China A selama beberapa tahun terakhir dan sekarang dengan semua persyaratan yang sudah sesuai akan membawa MSCI melanjutkan ke langkah awal penyertaan,” demikian Remy Briand, MSCI Managing Director and Chairman of the MSCI Index Policy Committee, mengatakan dalam sebuah rilis.
“Ekspansi Stock Connect telah menjadi pemicu untuk pembukaan pasar saham China A,” katanya, mengacu pada sebuah program yang memberi investor asing akses ke pasar saham Shanghai dan Shenzhen melalui Hong Kong.
Sebanyak 222 saham MSCI yang berencana menambah indeks emerging market termasuk raksasa keuangan seperti Bank of China, China Merchants Bank, Guotai Junan dan Ping An Insurance, menurut sebuah dokumen di situs MSCI. Nama lain termasuk Brewery Tsingtao, SAIC Motor, Suning Commerce dan Spring Airlines.
Perubahan lain untuk Tiongkok saat ini “adalah pengurangan jumlah saham yang ditangguhkan sejak turunnya pasar. Jadi, ada sedikit kontrol dan ketersediaan lebih banyak saham,” demikian ketua dan CEO MSCI Henry Fernandez mengatakan kepada CNBC.
MSCI juga mengatakan, bertentangan dengan banyak harapan, saham Argentina tidak akan bergabung dengan indeks pasar negara berkembang karena kekhawatiran investor bahwa perbaikan baru-baru ini terhadap akses pasar harus dilakukan untuk jangka waktu yang lebih lama.
The iShares MSCI Emerging Markets ETF (EEM) naik 0,15 persen pada perdagangan after-hours.
MSCI Emerging Markets Index dilacak oleh aset senilai $ 1,6 triliun, pada akhir Juni tahun lalu.
Penambahan saham Tiongkok daratan bisa menjadi dorongan besar bagi pasar saham terbesar kedua di dunia, yang sampai saat ini menarik minat investor asing terbatas karena volatilitas yang tinggi, penghentian perdagangan yang terus berlanjut dan akses investor asing yang terbatas ke pasar saham Shanghai dan Shenzhen. .
MSCI juga mengatakan tahun depan, akan mempertimbangkan saham Arab Saudi untuk penyertaan potensial di Emerging Markets Index.
Doni/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang