Ketersediaan lapangan kerja di Jepang meningkat ke tingkat yang terbaik lebih dari 43 tahun di bulan Mei, kata Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi pada hari Jumat (30/06).
Data terakhir yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut mengungkapkan bahwa pasar kerja Jepang tetap sangat ketat dan kekurangan tenaga kerja yang parah terus berlanjut, sehingga merugikan ekonomi.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa tingkat pengangguran Jepang meningkat menjadi 3,1 persen di bulan Mei dari 2,8 persen di bulan April, karena pekerja mengundurkan diri dari jabatan mereka untuk mencari situasi pekerjaan yang lebih baik.
Sementara itu, rasio pencari kerja terhadap tawaran pekerjaan meningkat, menjadi 1,49 di bulan Mei dari 1,48 pada bulan April, menandai tingkat terbaik sejak Februari 1974, data terpisah dari Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan ditunjukkan pada hari Jumat.
Angka tersebut berarti bahwa untuk setiap 100 pencari kerja terdapat 149 posisi yang tersedia.
Tingkat pengangguran untuk pria meningkat 0,3 poin menjadi 3,2 persen, dalam periode perekaman, sementara tingkat wanita naik 0,3 poin menjadi 2,9 persen, kata biro statistik.
Jumlah total orang yang menganggur melonjak 10,2 persen, atau 190.000 orang, menjadi 2,05 juta orang menganggur secara musiman, data menunjukkan.
Jepang saat ini memiliki 65,19 juta pekerja dalam pekerjaan yang menguntungkan.
Pengeluaran rumah tangga, kata kementerian tersebut, merosot 0,1 persen dari tahun lalu menjadi 283.056 yen (2.530 dolar A.S.), pada periode perekaman, menandai penurunan 15 bulan berturut-turut, karena pertumbuhan upah tetap lamban.
Pendapatan rata-rata rumah tangga yang digaji jatuh 1,7 persen pada tahun ini menjadi 421.497 yen, kementerian tersebut juga mengatakan, jatuh untuk bulan ketiga berturut-turut.
Doni/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang