Perdagangan saham di bursa Seoul berakhir melemah tajam pada hari Selasa (04/07), karena investor tetap waspada meningkatnya tekanan geopolitik yang berasal dari peluncuran rudal Korea Utara.
Indeks Kospi ditutup turun -13,96 poin, atau -0,58 persen, menjadi ditutup pada 2380,52, karena ketidakpastian seputar Korea Utara menyebabkan investor menguangkan saham-saham mereka.
Volume perdagangan moderat di 380 juta saham senilai 4,75 triliun won atau 4,13 miliar dolar A.S.
Pasar saham lokal pada awal perdagangan dibuka datar meski terjadi kenaikan di Wall Street semalam dan karena investor menepi sejenak menjelang rilis pendapatan kuartal kedua Samsung.
Pada sesi sore, sentimen pasar dibayangi setelah Pyongyang akan membuat pengumuman penting pada pukul 3 sore waktu setempat.
Setelah pasar tutup, Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji coba rudal balistik antar benua.
Analis mengatakan Kospi telah meningka untuk bulan ketujuh berturut-turut, yang berarti investor bersiap akan melakukan aksi ambil untung.
Pada sesi ini Samsung Electronics turun -0,47 persen menjadi berakhir di 2.350.000 won dan SK Hynix melemah -0,75 persen menjadi 65.800 won karena profit taking.
Saham POSCO turun -1,36 persen menjadi berakhir pada 291.000 won dan SK Innovation merosot -0,62 persen menjadi berakhir pada 160.000 won.
Hyundai Motor turun -3,06 persen menjadi berakhir pada 158.500 won dan Kia Motors turun -1,81 persen menjadi 38.000 won.
Sebaliknya, saham utilitas dan perbankan tetap bullish.
Saham Korea Electric Power Corp yang dikelola negara naik 1,47 persen ditutup pada 41.300 won.
Shinhan Financial Group melonjak 0,71 persen menjadi 49.900 won, dengan KB Financial tetap flat di level 57.800 won.
Kinerja saham LG Display melonjak 5,34 persen pada level 38.500 won.
Mata uang lokal ditutup pada 1150,60 won terhadap dolar A.S., turun 3,7 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Kospi akan bergerak lemah karena ketidakpastian geopolitik pasca peluncuran rudal balistik Korea Utara.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang