Usaha rebound poundsterling dari pelemahan 2 hari berturut sebelumnya hanya bertahan sampai akhir perdagangan sesi Asia hari Rabu (5/7), dan masuki sesi Eropa terpangkas kembali oleh beberapa sentimen seperti buruknya perdagangan saham, rilis data ekonomi Inggris yang mengecewakan serta kekuatan rally dollar AS.
Lemahnya pergerakan pair GBPUSD menjatuhkan nilai pound Inggris ke posisi terendah dalam 5 hari perdagangan. Dollar AS yang bergerak kuat sejak perdagangan awal pekan membuat banyak rival utamanya tertekan, demikian juga dengan pair yang memiliki fundamenal lemah.
Rilis data ekonomi yang memberikan pengaruh kepada pair yaitu data service PMI dari Markit, data tersebut telah menekan pair oleh buruknya data yang dilaporkan untuk periode bulan Juni. Data yang menunjukkan kinerja bisnis sektor jasa tersebut periode bulan Juni mengecewakan oleh penurunan data dari periode sebelumnya.
Pergerakan poundsterling sesi Eropa (16:50:00 WIB) anjlok terhadap dollar AS, setelah sempat dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.2926 awal perdagangan sesi Asia. Kini pair GBPUSD berada di posisi 1.2914 setelah sempat tadi menyentuh posisi tertinggi di 1.2946.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal terdapat sinyal yang negatif untuk pair GBPUSD, ditambah dengan proyeksi kekuatan dollar AS yang dapat bertambah pada perdagangan sesi Amerika oleh rilis data ekonomi facory orders dan risalah FOMC bulan Juni.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang