Bursa saham Hong Kong jatuh pada awal pedagangan pagi pada hari Rabu (05/07) karena raksasa teknologi Tencent tergelincir di tengah ketegangan Korea Utara yang meningkat.
Indeks Hang Seng dibuka turun -96,69 poin, atau -0,38 persen, pada 25.293,32. Saat ini pasar terlah bergerak berbalik arah, Hang Seng terpantau rebound dengan kenaikan 89,84 poin, atau 0,35 persen diperdagangkan di level 25.478.85.
Tencent kehilangan -2,82 persen menjadi 261,60 odlar HK saat pasar dibuka, setelah juru bicara Partai Komunis, People’s Daily, melabeli game online populernya, Honor of Kings “poison” dan menyerukan peraturan industri yang lebih ketat. Halitu menyebabkan saham perusahaan turun -4,1 persen menjadi 269,2 dolar HK, penurunan terbesar dalam hampir 17 bulan, menghapus lebih dari 100 miliar dolar HK atau 12,81 miliar dolar A.S. kapitalis pasar.
Sektor komunikasi juga mengalami kerugian pagi ini, China Unicom turun -5,0 persen menjadi 10,68 dolar HK dan China Mobile tergelincir -1,83 persen menjadi 80,65 dolar HK.
Saham properti tampil dengan baik untuk hari kedua, China Newcity melonjak 11,72 persen menjadi 2,67 dolar HK, hampir dua kali lipat harga sahamnya minggu ini. Great Eagle meningkat 4,30 persen menjadi 40,05 dolar HK dan properti Swire menambahkan 1,77 persen menjadi 25,95 dolar HK.
Perdagangan saham China Vanke dihentikan pada jam 9 pagi, pembekuan terkait dengan perolehan aset tertentu dari Guangdong International Trust Investment.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk membahas ketegangan yang semakin dalam seputar Korea Utara, yang berhasil menguji coba rudal balistik antar benua pada hari Selasa. Federal Reserve akan merilis beberapa menit dari pertemuan kebijakan bulan Juni, yang akan memberikan petunjuk terbaru bagi investor mengenai jalur suku bunga menjelang laporan pekerjaan penting hari Jumat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Hang Seng akan bergerak datar karena pasar masih tertekan tindakan lanjutan dari Korea Utara pasca peluncuran rudal balistik.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
