Saham Asia naik karena permintaan untuk aset haven surut meskipun untuk sementara kekhawatiran geopolitik tetap ada setelah peluncuran rudal Korea Utara.
Ekuitas Jepang dan Hong Kong beringsut naik seiring menguatnya harga saham produsen mobil dan perusahaan teknologi dan yen kembali melemah. Harga emas tetap tinggi di tengah kekhawatiran akan krisis Korea Utara.
Saham
MSCI Asia Pacific Index naik 0,4 persen pada 8:18 am di London, dengan saham teknologi memberikan kontribusi paling banyak terhadap kenaikan. Indeks Stoxx Europe 600 tergelincir 0,3 persen, mundur untuk hari kedua setelah melonjak 1,1 persen pada hari Senin.
Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,4 persen setelah melonjak 1,8 persen pada Selasa, terbesar sejak 10 November.
Indeks Topix Jepang naik 0,6 persen, menghapus kerugian sebelumnya, dengan Subaru Corp menguat 3,7 persen dan Toyota Motor Corp melompat 1,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,3 persen, dengan Samsung Electronics Co meningkat 1,2 persen.
Hang Seng Hong Kong naik 0,3 persen karena Geely Automobile Holdings Ltd rebound 2 persen. Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,6 persen. Shanghai Composite Index naik 0,8 persen.
Kontrak pada indeks S & P 500 datar. Indeks tersebut naik 0,2 persen pada Senin dalam sesi yang dipersingkat sebelum liburan 4 Juli.
Mata uang
Yen sedikit berubah pada 113,26 per dolar, setelah naik sebanyak 0,4 pada awal hari. Won Korea juga datar.
Dolar Australia berada di 76,19 sen AS, naik 0,2 persen, setelah jatuh 0,7 persen pada Selasa setelah keputusan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan sebuah kebijakan netral.
Indeks Spot Bloomberg Dollar sedikit berubah, karena pound Inggris stabil di $ 1,2921 dan euro menambahkan 0,2 persen menjadi $ 1,1366.
Komoditi
Harga emas menguat 0,2 persen menjadi $ 1,225.59 per ounce, mengupas kenaikan sebelumnya sebesar 0,5 persen.
Harga minyak mentah WTI naik 0,1 persen menjadi $ 47,13 per barel. Minyak telah rally lebih dari 10 persen setelah anjlok di bulan lalu.
Obligasi
Imbal hasil pada Treasuries 10 tahun turun dua basis poin menjadi 2,33 persen. Angka tersebut naik lima basis poin pada Senin, setelah melonjak 16 basis poin pekan lalu.
Sementara imbal hasil 10 tahun Australia naik satu basis poin menjadi 2,63 persen, setelah turun lima basis poin di sesi sebelumnya.
Imbal hasil benchmark Inggris menguat dua basis poin menjadi 1,27 persen dan imbal hasil obligasi Prancis dan Jerman bergerak rata.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang