Indeks Nikkei tergelincir ke level terendah dalam hampir tiga minggu pada hari Rabu (05/07) di tengah meningkatnya ketegangan menyusul peluncuran rudal balistik Korea Utara. Produsen mobil berhasil memperluas keuntungan untuk mendorong penjualan.
Indeks Nikkei kehilangan -46,24 poin, atau -0,23 persen, pada level 20.005,52.
Bereft dari Wall Street memimpin saat pasar A.S. ditutup pada hari Selasa untuk libur nasional, Nikkei bertahan pada kisaran yang relatif sempit.
Pasar masih menunggu situasi ini, untuk melihat bagaimana reaksi Amerika Serikat menanggapi tindakan Korea Utara.
Sementara perusahaan-perusahaan terkait industri pertahanan tergelincir setelah melonjak pada hari sebelumnya sebagai tanggapan atas peluncuran rudal balistik.
Ishikawa Seisakusho, perusahaan pembuat peralatan pertahanan termasuk ranjau darat turun -4,4 persen setelah mengumpulkan sekitar 20 persen hari sebelumnya.
Howa Machinery, produsen yang memasok senjata api dan mortir ke militer Jepang, turun -1,4 persen setelah naik 2,9 persen pada hari Selasa.
Pembuat peralatan sistem pertahanan Nippon Avionics Co turun -3,2 persen menyusul kenaikan hari sebelumnya sebesar 5,6 persen.
Kinerja saham pembuat mobil memperpanjang kenaikan hari Selasa, setelah melihat data penjualan kendaraan A.S. yang lebih tinggi dari perkiraan.
Subaru Corp naik 2,1 persen dan Nissan Motor Co naik tipis 0,8 persen.
Toyota Motor Corp naik 1 persen setelah mengumumkan pada akhir Selasa bahwa penjualan kendaraan Tiongkok bulan Juni naik 10 persen dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan kenaikan 9,6 persen di bulan Mei.
Oncolys Biopharma Inc naik sebanyak 8,4 persen setelah pengembang biofarmasi mengumumkan bahwa OBPC-1101 (TelomeScam F35), agen uji coba tumor yang sedang dikembangkan perusahaan tersebut mendapat hak paten dari A.S.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak lemah karena pasar masih tertekan pasca peluncuran rudal Korea Utara, yang memicu penguatan Yen.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang