Kekhawatiran geopolitik meningkat di pasar keuangan untuk hari kedua, karena pertempuran sengit atas program senjata nuklir Korea Utara yang membuat investor mencari aset haven seperti yen dan emas. Bursa saham mulai dari Hong Kong sampai ke New Zealand merosot.
Saham Jepang terbebani oleh penguatan yen. Mata uang dan emas naik untuk hari kedua setelah peluncuran rudal Korea Utara mengipasi kekhawatiran bahwa negara tersebut lebih dekat untuk membangun perangkat yang mampu memukul bursa saham A.S. Di Australia, bursa sahamnya tergelincir setelah rally selama sesi sebelumnya. Harga minyak turun setelah naik selama delapan sesi berturut-turut. Pasar ekuitas dan obligasi A.S. akan dibuka kembali setelah liburan 4 Juli.
Tindakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un semakin meningkatkan ketegangan karena ambisi nuklirnya, sementara upaya untuk mengendalikannya – mulai dari sanksi internasional hingga tekanan A.S. dan Tiongkok – belum berhasil. Pemerintah A.S. memastikan roket yang diluncurkan pada tanggal 4 Juli merupakan rudal balistik antar benua, dimana Sekretaris Negara Rex Tillerson menyebutnya sebagai “eskalasi ancaman baru” ke AS dan sekutu-sekutunya yang akan dibawa ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tindakan yang membaw gejolak politik di semenanjung Korea terjadi menjelang KTT G-20 yang akan diselenggarakan di Hamburg minggu ini sementara Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersiap untuk mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu.
Di tempat lain, Federal Reserve akan merilis beberapa hasil pertemuan kebijakan bulan Juni, petunjuk terbaru bagi investor di jalur suku bunga A.S. menjelang laporan pekerjaan penting di hari Jumat. Investor ekuitas tahun ini telah menempatkan kepercayaan mereka pada pemulihan ekonomi global, membantu memacu arus tertinggi sepanjang masa di saham global, sementara pembeli obligasi tampak kurang optimis terhadap prospek tersebut, meragukan rencana kenaikan suku bunga Fed.
Investor akan mengamati dengan seksama perdagangan di Hong Kong, setelah aksi jual pada hari Selasa kemarin membuat saham teknologi jatuh.
Minggu ini pasar juga sedang menantikan Bank of Thailand memberikan keputusan mengenai suku bunga.
Para pemilik perusahaan di Amerika Serikat mungkin menambahkan sekitar 175.000 pekerja baru pada bulan Juni dan pertumbuhan upah mungkin diperkuat, konsisten dengan pasar tenaga kerja yang solid, para ekonom memproyeksikan Departemen Tenaga Kerja A.S. akan mengumumkannya pada hari Jumat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri pertemuan puncak G-20 dan diperkirakan juga akan mengadakan pertemuan pertamanya dengan Vladimir Putin dari Rusia dan juga dengan rekannya dari Tiongkok, Xi Jinping.
Mata uang
Yen naik 0,4 persen menjadi 112,85 per dolar pada pukul 11:06 pagi di Tokyo, setelah naik sebanyak 0,6 persen pada sesi hari Selasa. Won Korea bertambah 0,2 persen.
Yuan lepas pantai Tiongkok naik 0,2 persen, setelah jatuh dalam dua sesi sebelumnya.
Dolar Australia berada di 76,17 sen AS, naik 0,1 persen, setelah jatuh 0,7 persen pada hari Selasa setelah keputusan Reserve Bank of Australia untuk mempertahankan sikap kebijakan netral.
Indeks Spot Bloomberg Dollar turun 0,2 persen. Pound Inggris dan euro bertambah 0,2 persen.
Komoditi
Harga emas kembali menguat 0,4 persen menjadi $ 1,228.69 per ounce menyusul kenaikan 0,3 persen pada hari Selasa.
Sementara harga minyak mentah WTI tergelincir 0,1 persen menjadi $ 47,02 per barel. Minyak telah rally lebih dari 10 persen setelah anjlok bulan lalu.
Saham
Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,5 persen setelah melonjak 1,8 persen pada hari Selasa.
Indeks Topix Jepang turun 0,4 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir kurang dari 0,1 persen .
Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen dan Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,5 persen. Shanghai Composite Index turun 0,1 persen.
Kontrak pada indeks S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen. Indeks tersebut naik 0,2 persen pada hari Senin dalam sesi yang dipersingkat sebelum liburan 4 Juli. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,3 persen pada hari Selasa setelah mengumpulkan 1,1 persen pada sesi sebelumnya.
Obligasi
Imbal hasil pada Treasuries 10 tahun turun tiga basis poin menjadi 2,32 persen. Angka tersebut n