Indeks Nikkei Jepang tergelincir pada hari Rabu pagi (12/07), karena saham eskportir terjual setelah dolar turun terhadap yen setelah terjadi kontroversi baru untuk pemerintahan Presiden Donald Trump di A.S.
Nikkei kehilangan 126,65 poin, atau -0,63 persen, pada level 20.069,20.
Saham eksportir menguat dalam beberapa hari terakhir karena harapan akan pendapatan yang lebih baik dibantu oleh pelemahan yen, kehilangan keuntungan karena profit taking.
Saham Advantest Corp turun -0,6 persen, Tokyo Electron Ltd turun -1,0 persen dan Toyota Motor Corp 1,0 persen setelah dolar turun 0,2 persen menjadi 113,67 yen, bergerak menjauh dari level tertinggi empat bulan di 114,49 yen pada hari Selasa.
Sentimen pasar terguncang saat Donald Trump Jr mengirim email yang mengatakan bahwa pemerintah Rusia mendukung kampanye kepresidenan ayahnya dan berusaha untuk menghancurkan Hillary Clinton.
Analis Jepang mengatakan dampak dari gejolak politik di Washington terhadap pasar saham Jepang kemungkinan akan terbatas.
Pasar juga masih menunggu pernyataan Ketua Federeal Reserve A.S., Janet Yellen yang akan disampaikan dalam waktu dekat.
Beberapa saham Jepang menjadi sorotan dengan laporan pendapatan mereka.
Perusahaan pakaian wanita Honeys Holdings melonjak 9,5 persen dan merupakan pemenang terbesar keenam di bursa setelah memprediksi kenaikan laba operasional sebesar 30,5 persen untuk tahun ini hingga Maret 2018.
Sebaliknya, Sapporo Holdings turun lebi dari -3,0 persen setelah harian bisnis Nikkei melaporkan bahwa laba usaha pada Januari – Juni pada perusahaan pembuat bir tersebut kemungkinan sedikit lebih dari 3 miliar yen, jatuh sekitar 4 miliar yen dari yang diperkirakan pasar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak turun karena tertekan gejolak politik di A.S.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang