Bursa saham Tiongkok berakhir mixed untuk minggu ini, dengan indeks blue-chip ditutup pada level tertinggi 19 bulan, sementara start-up mengalami minggu terburuk sejak Juli lalu, karena investor mencari perusahaan dengan fundamental yang solid di tengah koreksi yang meluas pada saham-saham kecil.
Indeks Shanghai berakhir menguat 4,15 poin, atau 0,13 persen, ditutup di level 3222,31. Untuk minggu ini indeks naik 0,1 persen, sepanjang minggu indeks Shanghai dibebani oleh jatuhnya saham start-up.
Indeks ChiNext merosot 4,9 persen dan mencatat minggu terburuk sejak Juli 2016, karena pendapatan semester pertama yang kurang cerah memperkirakan kekhawatiran yang mendalam mengenai prospek pertumbuhan indeks.
Saham-saham kapitalis kecil banyak yang jatuh, kehilangan -30 persen atau lebih dalam sepekan terakhir.
Investor semakin menarik diri dari spekulasi perdagangan, dan menempatkan uang mereka pada perusahaan yang dapat diprediksi pendapatannya. Perusahaan menuai keuntungan karena permintaan global.
Tiongkok mencatat angka perdagangan Juni yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis, didukung oleh permintaan global yang kuat untuk barang-barang Tiongkok dan permintaan yang kuat untuk bahan bangunan di rumah.
Dalam jajak pendapat Reuters terhadap 65 ekonom, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan mencapai 6,6 persen tahun ini, melampaui target pemerintah sekitar 6,5 persen.
Untuk minggu ini, saham perbankan jauh mengungguli pasar, naik 5,1 persen karena peningkatan profitabilitas pada kreditur tersebut di tengah pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Pada Sabtu dini hari pasar akan mencermati hasil data CPI Amerika Serikat, yang diharapkan realisasi seperti yang telah diperkirakan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Shanghai akan bergerak naik jika bursa global ditutup dengan menguat.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang