Perdagangan awal pekan di bursa Tiongkok, jatuh pada Senin pagi (17/07) menuju penurunan terbesar dalam tujuh bulan. Pasar tertekan dengan kekhawatiran baru bahwa pembuat kebijakan utama negara tersebut akan memperketat pengawasan industri keuangan.
Indeks Shanghai turun sebanyak -33,02 poin, atau -1,02 persen, pada level 3189,40. Indeks bersiap untuk penurunan tebesar sejak 12 Desember.
Kekhawatiran kembali muncul ketika regulator Tiongkok akan memulai kembali melakukan pengetatan likuiditas dan menindak spekulasi ekuitas setelah pembuat kebijakan utama memutuskan membuat regulasi super koordinator antara regulator perbankan, sekuritas dan asuransi.
Bank Rakyat Tiongkok juga akan diberi wewenang untuk mengambil peran lebih besar dalam mencegah risiko keuangan, karena Presiden Xi Jinping menekankan pentingkanya keamanan finansial pada acara Konferensi Keuangan Nasional akhir pekan lalu, seperti yang dilaporkan kantor berita Xinhua.
Perusahaan-perusahaan kecil memimin penurunan, setelah Guangdong Wens Foodstuff Group, perusahaan terbesar di ChiNext, memperkirakan penurunan laba pada semester pertama. Perusahaan internet Leshi juga mengatakan mungkin telah membukukan kerugian di babak pertama.
Biro statistik Tiongkok juga mengatakan, bahwa perekonomian negara tumbuh 6,9 persen pada kuartal kedua, sesuai dengan tingkat pertumbuhan seperempatnya pada kuartal sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Shanghai akan bergerak lemah karena pasar masih tertekan dengan kebijakan pengetatan likuiditas pada sektor keuangan.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
