Bursa Shanghai berakhir menguat pada hari Selasa (18/07), dibantu oleh kenaikan yang kuat dalam saham siklis, bahkan saat investor memburu sejumlah penawaran setelah aksi jual kuat di level kecil pada sesi sebelumnya. Indeks Shanghai naik 0,3 persen menjadi 3.187,57 poin.
Indeks start-up teknologi berat ChiNext naik 0,7 persen. Pada hari Senin, indeks tersebut anjlok 5,1 persen ke level terendah sejak Januari 2015.
Pada hari Senin, Tiongkok melaporkan ekonominya tumbuh 6,9 persen tahunan pada kuartal kedua, menentang ekspektasi akan sedikit kehilangan momentum.
Data pertumbuhan tersebut membantu Indeks SE 50 Shanghai, yang dijuluki “nifty 50” China, mencapai level tertinggi dua tahun pada hari Senin, dibantu oleh data pertumbuhan.
Akar penyebab hasil yang berbeda di SE 50 dan indeks start up adalah preferensi investor untuk fundamental solid di pasar yang terikat ketat, analis mengatakan.
Analis juga mengharapkan keputusan MSCI untuk memasukkan saham Tiongkok ke dalam indeks pasar utama negara berkembang untuk lebih memperkuat fokus investor pada fundamental daripada faktor spekulatif.
Manajer dana global meningkatkan kehadiran mereka di Tiongkok, yang bertujuan untuk berada di depan penyertaan saham-saham yang masuk daftar masuk saham Tiongkok ke dalam indeks patokan MSCI yang diharapkan dapat meningkatkan investasi ke pasar ekuitas senilai $ 8 triliun.
Sekaot perbankan melemah, sementara infrastruktur dan real estat memimpin kenaikan, meskipun data menunjukkan pasar properti Tiongkok melambat pada bulan Juni karena kota-kota papan atas menurun.
Investor terus mengejar perusahaan siklis, termasuk pembuat baja dan penambang batu bara, dengan harapan pendapatan tengah tahun mereka akan sangat membaik seiring dengan perkembangan industri dari sisi penawaran.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Shanghai selanjutnya bergerak positif terpicu penguatan ekonomi Tiongkok dan optimisme masuknya saham-saham Tiongkok ke dalam indeks MSCI.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
