Dolar turun kembali ke level terendah 10 bulan dan bursa saham AS menguat karena agenda revitalisasi ekonomi Presiden Donald Trump yang sekali lagi tersendat. Indeks Stoxx Europe 600 turun mengikuti laporan kinerja keuangan yang suram dari Ericsson AB, yang menyebabkan penurunan tersebut.
Bloomberg Dollar Spot Index merosot 0,3 persen ke level terlemah sejak 8 September pukul 10 pagi di London. Euro menambahkan 0,4 persen menjadi 1,1526.
Pound melemah 0,2 persen menjadi $ 1,3028 setelah inflasi Inggris turun secara tak terduga, anjlok di bulan Juni.
Imbal hasil Treasury A.S. 10 tahun turun satu basis poin menjadi 2,31 persen setelah turun lima basis poin pekan lalu.
Indeks Stoxx 600 Eropa tergelincir 0,2 persen, dipicu penurunan pada saham-saham pertambangan.
Emas naik 0,2 persen menjadi $ 1,236.55 per ounce.
Minyak mentah WTI naik 0,4 persen menjadi $ 46,20, menghapus kerugian awal di tengah kekhawatiran akan meningkatnya produksi AS dan Lybia.
Harga bijih besi melonjak 4,5 persen, memperpanjang kenaikan 2,4 persen kemarin.
Pasar Asia
Indeks Topix turun 0,3 persen yang sebelumnya telah turun sebanyak 0,9 persen setelah beberapa pejabat di Bank of Japan dilaporkan semakin khawatir tentang keberlanjutan pembelian dana yang diperdagangkan di bursa.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,1 persen, sementara indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,2 persen.
Dolar Australia kembali ke level tertinggi dua tahun setelah sejumlah bank sentral memberi sinyal optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan upah.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang