Indeks saham acuan India menuju rekor tertinggi, didorong kinerja Reliance Industries Ltd. yang naik karena spekulasi peluncuran ponsel Jio yang akan menggoncangkan industri telekomunikasi di India.
S & P BSE Sensex Index naik 0,6 persen menjadi 32,203.79 pada pukul 10:26 pagi di Mumbai karena harga saham Reliance menguat 2,1 persen, siap untuk tutup pada level tertinggi sepanjang masa. Pengekspor perangkat lunak Wipro Ltd naik 1,8 persen, menambah reli terbesarnya dalam empat tahun pada hari Jumat lalu setelah perusahaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membeli kembali saham, sementara itu harga saham produsen obat Lupin Ltd naik 1,3 persen.
Arus masuk asing telah meningkat sejalan dengan pasar negara berkembang yang terus mendapat keuntungan dari kenaikan suku bunga Federal Reserve yang meningkat, sementara penabung India mengalihkan lebih banyak uang ke aset keuangan setelah harga emas dan properti telah mencapai harga moderat setelah larangan pemerintah menjaga nilai mata uang tidak terlalu tinggi
Untuk diketahui, bursa saham India telah mencapai beberapa kali rekor tahun ini di tengah optimisme mengenai kebijakan Perdana Menteri Narendra Modi, dengan pertumbuhan ekonomi di sekitar tujuh kali lipat laju Jepang.
Reliance Jio Infocomm, unit nirkabel konglomerat retail-to-refinery yang dimiliki miliarder Mukesh Ambani akan menawarkan telepon berfitur data-enabled seharga 1.500 rupee ($ 23) mulai 15 Agustus, demikian pernyataan beliay dideoan para pemegang saham di Mumbai pada hari Jumat. Handset, atau JioPhone, akan datang dengan rencana tarif serendah 23 rupee selama dua hari atau 153 rupee per bulan. Unit ini juga akan mulai memberikan laporan pendapatan terpisah dari kuartal yang berakhir September bersamaan dengan kinerja keuangan induk perusahaan.
Hindustan Petroleum + 1,2%, naik setelah ada rencana untuk membeli saham Goldman Sachs
Thirumalai Chemicals Ltd. + 12% setelah keuntungan 1Q naik
Jammu & Kashmir Bank Ltd. + 5,7% setelah lonjakan laba
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
