Yang menjadi perhatian utama para investor atas pasar hari ini adalah:
Bank Indonesia mungkin akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,5 persen.
Data PMI Induksi awal A.S. September, yang diperkirakan akan menunjukkan percepatan di bidang manufaktur dan sedikit pendinginan dalam pertumbuhan layanan.
PMI zona euro pada hari Jumat mungkin akan memberikan bukti tambahan bahwa pertumbuhan moderat terjadi pada kuartal ketiga.
Theresa May menyampaikan keynote speech berkaitan dengan Brexit di Florence hari ini.
Kampanye berlanjut di Jerman sebelum pemilihan 24 September mendatang.
Selandia Baru akan memasuki hari pemilihan umum pada hari Sabtu besok.
Saham
Indeks Topix Jepang naik 0,1 persen pada pukul 9:31 waktu Tokyo. Indeks S & P / ASX 200 Australia bertambah 0,6 persen dan indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah.
Kontrak pada indeks S & P 500 turun 0,1 persen. Patokan yang mendasarinya turun 0,3 persen pada hari Kamis.
Indeks MSCI Emerging Markets sedikit berubah setelah turun 0,4 persen, kinerja terburuknya dalam 2 1/2 minggu.
Mata uang
Dolar Australia anjlok 1,3 persen pada hari Kamis dan turun lagi pada pagi ini sebesar 0,1 persen menjadi 79,25 sen A.S.
Yen Jepang stabil di 112,49 per dolar.
Euro sedikit berubah pada $ 1,1942.
Obligasi
Hasil pada Treasuries 10 tahun stabil di level 2,27 persen. Ini naik untuk hari kelima pada hari Kamis.
Imbal hasil obligasi Australia selama 10 tahun turun dua basis poin menjadi 2,81 persen.
Komoditi
Minyak mentah Intermediate West Texas naik ke $ 50,64 per barel.
Emas stabil di $ 1,291.74 per ounce, mendekati level terlemah dalam empat minggu.
Tembaga, aluminium, seng, nikel dan timah semuanya jatuh di bursa berjangka London Metals Exchange.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang



