(Vibiznews – Forex) -Dolar beringsut lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang pada hari Kamis, yang menghentikan kemenangan tiga hari beruntun, karena investor melihat adanya peluang untuk mengambil keuntungan pada rally greenback pada minggu ini menjelang akhir kuartal.
Indeks dolar .XXY, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,18 persen menjadi 93,198. Indeks tersebut keluar dari kinerja tiga hari terkuatnya dalam sembilan bulan.
Pada hari Rabu, dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah Presiden Donald Trump mengajukan guncangan terbesar pada sistem pajak A.S. dalam tiga dekade.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan pada hari Selasa bahwa bank sentral A.S. perlu melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap meskipun ada ketidakpastian luas mengenai jalur inflasi.
Indeks dolar melonjak ke tertinggi 14 tahun sejak bulan Januari, dipicu oleh ekspektasi bahwa pemerintah AS yang baru akan fokus pada stimulus fiskal pro-pertumbuhan, pemotongan pajak dan reformasi peraturan yang mungkin akan mengangkat inflasi dan meminta The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat pada tahun ini.
Namun ketidakmampuan Trump untuk menyampaikan beberapa janjinya membuat investor ketakutan dan indeks merosot ke level terendah sejak awal 2015 di awal September.
Pada hari Kamis, dolar gagal bereaksi banyak terhadap data yang menunjukkan bahwa ekonomi A.S. tumbuh sedikit lebih cepat dari perkiraan sebelumnya di kuartal kedua.
Sementara itu, poundsterling Inggris naik ke level tertinggi hari ini terhadap pelemahan dolar setelah negosiator utama Uni Eropa Michel Barnier mengatakan “kemajuan besar” telah dicapai pada pembicaraan Brexit. Sterling naik 0,43 persen menjadi $ 1,3441.
Dolar Kanada menguat terhadap mitra A.S., pulih dari level terendah empat minggu sebelumnya karena harga minyak naik.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
