Dollar Lanjut Melemah Setelah Risalah The Fed, Data Inflasi Jadi Perhatian

1017

(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar mencapai titik terendah dua minggunya terhadap sekeranjang mata uang pada hari Kamisnya, setelah rilis dari pertemuan terakhir The Fed mencerminkan beberapa pajabat bank sentral masih khawatir tentang inflasi yang terus-menerus rendah.

Risalah meeting the Fed menunjukkan para pembuat kebijakan masih merasa kenaikan suku bunga lagi di tahun ini suatu “kemungkinan yang terjamin”, namun beberapa mencatat bahwa pengetatan lanjutan akan bergantung pada data inflasi yang akan datang.

Minutes FOMC menunjukkan bahwa dewan masih terbagi dalam hal kenaikan harga yang lambat,” ujar analis pasar di Oanda, sebagaimana dilansir Reuters (12/10).

“Seperti biasa, Fed akan terus melihat data sementara kita memasuki bulan Desember,” tambahnya.

Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama global, merosot ke level 92.820 pada hari Kamis siang WIB (12/10), level terendahnya sejak 26 September.

Sementara itu, euro pagi ini sempat menyentuh level tertinggi lebih dari dua minggunya di $1,1876.

Euro menemukan support-nya di minggu ini, setelah Catalonia berhenti secara formal untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol.

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy pada hari Rabu memberikan waktu delapan hari kepada Pemerintah Catalan untuk membatalkan pernyataan kemerdekaan, bila gagal memenuhinya, pusat yang akan memerintah daerah itu secara langsung.

Mata uang tunggal Eropa tersebut juga terdukung oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa Eropa akan mengumumkan pada pertemuannya akhir bulan ini untuk menghentikan program pembelian 2.3 triliun Eurobond.

Analis Vibiznews melihat Index Dollar telah melemah terus dalam 5 hari terakhir secara berturut-turut. Support terdekat saat ini ada di 92,540.

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here