Ekonomi Singapura Q3 di Luar Perkiraan Bertumbuh 6,3%, Tahun Lalu Nyaris Resesi Teknis

1176

(Vibiznews – Business) – Ekonomi Singapura, yang dikenal berbasis perdagangan ini, di kuartal ketiga 2017 telah tumbuh lebih dari ekspektasi dibandingkan kuartal sebelumnya, didukung oleh pertumbuhan manufaktur, demikian rilis preliminary data pada hari Jumat (13/10).

Perekonomian dilaporkan tumbuh 6,3 persen pada periode Juli-September, dihitung secara tahunan (annualized) dan seasonally adjusted, demikian pernyataan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura hari ini, sebagaimana dilansir dari CNBC (13/10).

Hasil survei Reuters kepada para ekonom sebelumnya menghasilkan perkiraan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 3,2 persen untuk bulan Juli-September. PDB naik 4,6 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan median di 3,8 persen.

Sempat Hampir Resesi Teknis
Pada tahun 2016 lalu, di kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi Singapura hampir mandek, sehingga sempat diperkirakan ekonominya bakal menghadapi resesi teknis. Istilah resesi teknis disebut demikian bila terjadi kontraksi ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut.

Saat itu GDP Singapura dilaporkan bertumbuh 1,1 persen secara tahunan, turun dari pertumbuhan 2 persen di kuartal sebelumnya.

Analis Vibiznews melihat akselerasi ekonomi Singapura sudah terlihat pada kuartal kedua ketika secara mengejutkan bertumbuh 2,9 persen secara tahunan. Pertumbuhan 6,3 persen terakhir ini lebih mengejutkan lagi. Kemungkinan, di akhir tahun 2017 akan bisa membukukan pertumbuhan mendekati 5 persen. Suatu kebangkitan ekonomi yang cepat dari negara tetangga kita.

Analis: J. John
Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here