(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar menguat naik untuk lima hari berturut-turut pada hari Rabu karena imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi memicu pembalikan investor yang semula berposisi bearish terhadap greenback dalam beberapa pekan terakhir (18/10).
Beberapa berita positif untuk dollar minggu ini muncul dalam bentuk rencana penetapan pimpinan baru The Fed yang lebih hawkish dan lambannya kemajuan reformasi pajak AS, telah membantu kenaikan dollar ke level satu minggu tertingginya.
Indeks dollar malam ini WIB terpantau naik 0,2 persen menjadi 93,70, memperpanjang rebound dari level terendah 2½ minggu di hari Jumat di 92,749. Indeks dollar telah meningkat selama lima hari berturut-turut, demikian dilansir dari Reuters (18/10).
Anggota Senat Partai Republik pada hari Senin memperoleh dukungan suara penting untuk resolusi anggaran yang sangat vital artinya bagi Presiden Donald Trump untuk menandatangani undang-undang perpajakan menjadi undang-undang sebelum bulan Januari.
“Berita semalam tentang kemajuan negosiasi rencana pajak AS tampaknya menguatkan dollar tapi kita harus melihat beberapa data ekonomi yang kuat lagi sebelum dollar menembus level lebih tinggi,” kata strategist FX senior di Rabobank yang dikutip Reuters.
Dengan Federal Reserve diharapkan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini di bulan Desember, pasar mencari siapa yang akan mengganti Janet Yellen sebagai pimpinan ketika masa jabatannya berakhir pada bulan Februari.
Menjual dollar telah menjadi konsensus favorit perdagangan forex, terutama vs euro tahun ini di pasar mata uang karena investor terfokus pada arah ekonomi di antara dua negara maju di dunia ini.
Keuntungan dollar telah menambah kerugian pada euro, yang telah menembus di bawah garis $ 1,1750.
Analis Vibiznews melihat bahwa secara bertahap dollar AS masih bisa menguat menuju resistance indeksnya di 94,25.
Source: Reuters
Editor: J. John