Dollar AS Menguat, Kemenangan PM Abe Diperkirakan Mempertahankan Kebijakan Yen Lemah

717

(Vibiznews – Forex) – Mata uang dollar AS menyentuh level tertinggi tiga bulannya terhadap yen pada hari Senin, dengan kemenangan pemilihan untuk partai penguasa Jepang yang berarti akan menjaga stimulus pelemahan yen sebagai jantung kebijakan pemerintah.

Partai berkuasa Perdana Menteri Shinzo Abe mencetak kemenangan besar dalam pemilihan hari Minggu dengan koalisinya mempertahankan dua pertiga “mayoritas super” di majelis rendah, kata media lokal (23/10).

Kemenangan Abe mengurangi kekhawatiran bahwa langkah ekonomi yang diimplementasikan di bawah kepemimpinannya -seperti kebijakan moneter super longgar Bank of Japan- akan terganggu dan menghentikan depresiasi yen terhadap dolar, demikian dilansir dari Reuters (23/10).

Mata uang AS naik 0,25 persen pada 113,71 JPY, kehilangan sedikit momentum setelah sempat  menyentuh 114,10, level tertinggi sejak 11 Juli yang lalu.

Sementara itu, Rupiah terhadap dollar AS siang hari WIB berada di posisi Rp 13.530, sesuai prediksi sebelumnya, melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 13.515.

Seorang ahli strategi mata uang senior di Brown Brothers Harriman di Tokyo mengatakan bahwa dampak pemilihan umum yang didukung oleh dolar/yen ini kemungkinan akan berlalu lebih cepat, dengan fokus pasar kembali ke faktor-faktor ekonomi dari AS seperti upaya reformasi pajak.

Greenback telah menguat sekitar 0,9 persen pada hari Jumat lalu setelah Senat AS menyetujui cetak biru anggaran untuk tahun fiskal 2018, membersihkan rintangan penting bagi Partai Republik untuk mengejar paket pemotongan pajak tanpa dukungan Demokrat.

Dollar terdongkrak karena imbal hasil obligasi AS yang meningkat, dengan yield dua tahun mencapai level sembilan tahun tertingginya, sejalan dengan kemajuan dalam bahasan reformasi pajak yang mendorong ekspektasi akan adanya kenaikan pinjaman Pemerintah AS dan kemungkinan kenaikan inflasi.

Titik fokus lainnya untuk dollar adalah siapa yang akan ditunjuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai kepala Federal Reserve berikutnya. Investor berharap siapapun yang dinominasikan akan searah dengan kebijakan moneter saat ini yang telah mendukung kenaikan harga saham selama sembilan tahun terakhir.

Sementara itu, euro terpantau 0,15 persen lebih rendah pada level $1,1759 EUR, memperpanjang kerugian euro dari sejak Jumat ketika turun 0,6 persen.

Mata uang euro ini telah melorot rendah dari puncak 2,5 tahunnya di level $1,2092 pada 8 September, karena harapan bahwa Bank Sentral Eropa akan mengambil sikap yang lebih hawkish telah dihadang oleh spekulasi bahwa hal itu tidak akan diputuskan terburu-buru.

Indeks dollar terhadap sekeranjang enam mata uang utama siang WIB ini naik menjadi 93.87, tertinggi sejak posisi 6 Oktober yang lalunya.

Dollar Selandia Baru, di tempat lainnya, terpukul minggu lalu oleh perubahan pemerintahan, tergelincir ke level terendah lima bulannya di $0,6964. Kiwi sudah turun sekitar 3 persen pekan lalu.

Analis Vibiznews melihat bahwa resistance berikut untuk indeks dollar ini ada di 94,27. Pada minggu ini bisa saja tercapai level tersebut yang akan berlanjut menekan yen Jepang dan euro, serta juga harga emas. Hambatannya adalah bila terjadi pemanasan tensi geopolitik di Semenanjung Korea.

 

Source: Reuters

Analis: J. John

Editor: J. John

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here