(Vibiznews – Forex) – Dollar tampil menjulang pada hari Jumat, di jalur kemenangan mingguannya, sementara euro merosot ke posisi tiga bulan terendahnya setelah Bank Sentral Eropa memperpanjang pembelian obligasi dan mengurangi kemungkinan menaikkan suku bunganya pada 2018 (27/10).
ECB memperpanjang program pembelian obligasinya sembilan bulan lagi sampai September 2018, dan membiarkan pintu terbuka untuk terus membeli setelah itu. Disebutkan bahwa ECB akan mulai memangkas pembelian bulanannya menjadi setengahnya sampai 30 miliar euro ($34,90 miliar) mulai bulan Januari.
Chief ECB Mario Draghi mengatakan ” stimulus moneter yang cukup panjang tetap diperlukan”, karena inflasi belum menunjukkan tanda-tanda tren kenaikan yang berkelanjutan, demikian dilansir dari CNBC (27/10).
Euro terpantau turun 0,1 persen pada level $ 1,1624, level terendah sejak 26 Juli. Angka ini telah turun 1,3 persen dalam sepekan terakhir.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap sekeranjang enam mata uang saingan utama, bertambah 0,2 persen menjadi 94,87, diperdagangkan pada level tertinggi tiga bulan dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan yang kuat sebesar 1,1 persen.
Analis Vibiznews melihat tekanan jual yang tajam telah terjadi pada euro dua hari terakhir ini. Euro sudah menembus support dan akan dihadang support level terdekat di level 1,1611. Bisa masih tembus juga level bawah support menunggu di 1,1478. Tetapi kemungkinan harga belum akan sampai titik itu dalam waktu beberapa hari mendatang ini.
Source: Reuters
Analis: J. John