(Vibiznews – Forex) – Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terpantau melemah tajam sementara dollar AS sedang melambung di pasar global dan euro berada di level tiga bulan terendahnya. Rupiah terhadap dollar AS siang hari WIB berada di posisi Rp 13.621, terperosok dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.580 (27/10).
Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah terlihat dibuka stabil di Rp 13.578, kemudian bergerak melemah sempat menyentuh di Rp 13.640, lalu balik sedikit lagi ke posisi Rp 13.621. Pelemahan rupiah terjadi sebagian karena selama Senin-Rabu kemarin terjadi net outflow di pasar obligasi sebesar Rp 1,51 triliun. Sedangkan dollar AS memang sedang perkasa oleh beberapa faktor pendukungnya.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap sekeranjang enam mata uang saingan utama, siang ini bertambah 0,2 persen menjadi 94,87, diperdagangkan pada level tertinggi tiga bulan dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan yang kuat sebesar 1,1 persen.
Sementara itu, IHSG hari ini diperdagangkan melemah meninggalkan level 6.000 ke level 5.979 setelah kemarin sempat mencetak rekor intraday pada 6.042,45.
Dollar AS diprediksi berada di range Rp 13.550-13.680, bias ke depannya masih dalam penguatan dollar secara global terhadap sejumlah mata uang utama.
Dalam pandangan analisis Vibiznews, rupiah akan masih cenderung dalam tekanan penguatan dollar yang sedang perkasa secara global. Level di atas Rp 13.600 mungkin masih akan bertahan lagi, dengan tren akhir tahun ke sekitar Rp 13.800. Ini karena secara umum penguatan dollar masih dimungkinkan oleh faktor-faktor, seperti rencana kenaikan suku bunga the Fed serta kesepakatan terhadap reformasi perpajakan AS.
Analis: J. John
Editor: J. John