(Vibiznews – Index) – Saham Asia mencapai level tertinggi 10 tahun pada hari Rabu karena pertumbuhan ekonomi yang solid secara global, sementara harga minyak memperpanjang kenaikannya karena adanya harapan bahwa produsen minyak utama akan mempertahankan penurunan produksi mereka.
Indeks MSCI terluas di Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,6 persen, memimpin kenaikan 1,1 persen di Korea Selatan sementara Nikkei Jepang naik 1,4 persen.
Pada bulan Oktober terjadi penguatan pada saham-saham teknologi tinggi di Korea dan Taiwan. Dan PDB negara-negara ini juga kuat, menunjukkan kekuatannya menyebar ke seluruh ekonomi, tidak hanya di sektor teknologi tinggi.
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dipercepat ke pertumbuhan tercepat dalam tujuh tahun terakhir sementara pertumbuhan di Taiwan selama periode yang sama adalah yang terkuat dalam 2-1 / 2 tahun.
Pembacaan awal PDB A.S. untuk bulan Juli-September juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat sebesar 3,0 persen, jauh di atas rata-rata di atas 2,0 persen sejak krisis keuangan di tahun 2008-09.
Tiga indeks utama Wall Street berakhir pada hari Selasa sampai akhir Oktober dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Februari.
Investor terfokus pada kemajuan rencana pemotongan pajak A.S. yang dikembangkan oleh Presiden Donald Trump dan rekan-rekan Republikan dan pengumuman Trump tentang kepala Federal Reserve berikutnya yang akan diumumkan oleh Gedung Putih pada hari Kamis.
Perundang-undangan pajak yang diharapkan akan dilegaliasi pada hari Rabu, namun beberapa sumber mengatakan bahwa anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat A.S. akan menunda untuk satu hari karena anggota parlemen mencoba mengatasi perbedaan yang melibatkan perlakuan terhadap rekening tabungan pensiun dan pajak negara bagian dan lokal.
Trump kemungkinan akan memilih Gubernur Fed Jerome Powell, yang dipandang lebih dovish terhadap suku bunga dan dengan demikian pasar saham relatif ramah.
Harapan bahwa Powell akan memimpin Fed telah membantu menurunkan imbal hasil obligasi A.S. dan dolar minggu ini.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berada di 94,66 dari puncak tiga bulan pekan lalu di 95,15.
Euro sedikit bergerak di $ 1,1635, meskipun masih berada diatas level terendah tiga bulan di $ 1,1574 yang terjadi pada hari Jumat setelah sikap Bank Sentral Eropa dirasakan lebih dovish dari yang diperkirakan.
Nilai tukar yen terhadap dolar mengambil berada di 113,86 yen, sedikit menguat dibandingkan pada akhir pekan kemarin, yaitu 114,45 yen.
Penggerak terbesar pada perdagangan Rabu pagi adalah dolar Selandia Baru, yang melompat 0,7 persen menjadi $ 0,6897 setelah tingkat pengangguran di negara tersebut merosot lebih dari yang diperkirakan ke level terendah sembilan tahun di 4,6 persen.
Harga minyak memperpanjang reli yang dimulai pada awal Oktober, sebagian besar didorong oleh harapan bahwa negara-negara produsen minyak akan sepakat untuk memperpanjang penurunan produksi pada pertemuan mereka akhir bulan ini.
Harga minyak mentah Brent mencapai level tertinggi dua tahun di $ 61,41 per barel pada hari Selasa dan mencapai $ 61,16 per barel pada awal perdagangan Asia pada hari Rabu, naik 0,4 persen.
Harga minyak mentah A.S. bertahan di $ 54,87 per barel, sedikit diatas level tertinggi delapan bulan di $ 54,85 yang terjadi pada hari Selasa.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang