(Vibiznews – Forex) Dolar AS naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (02/11), mendekati level tertinggi 3,5 bulan terhadap yen, terdukung kuatnya data ekonomi AS yang memberikan sinyal kenaikan suku bunga bulan Desember.
Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah dan menyoroti pertumbuhan ekonomi yang mantap pada akhir pertemuan dua hari kebijakannya. Analis mengatakan pernyataan the Fed mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga bulan depan sangat mungkin terjadi.
Analis menyatakan bahwa pernyataan The Fed tersebut adalah petunjuk terbaru kepada pasar bahwa mereka merencanakan untuk memulai siklus kenaikan suku bunga daripada hanya kenaikan satu dan selesai.
Keputusan The Fed menyusul rilis data yang kuat mengenai ekonomi A.S. Survei Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pengusaha swasta menambahkan 235.000 pekerjaan pada bulan Oktober, melampaui perkiraan untuk 200.000 dan menyiapkan harapan untuk laporan nonfarm payroll A.S. yang kuat pada hari Jumat.
Angka ADP adalah yang terbaru dalam serangkaian rilis data yang kuat mengenai ekonomi A.S. yang telah mendukung pendirian Federal Reserve bahwa kelemahan dalam laporan awal tahun ini bersifat sementara.
Analis juga menyatakan pembacaan positif baru-baru ini terhadap produk domestik bruto A.S., kepercayaan konsumen, harga perumahan dan data inflasi. Selain itu, tidak ada bank sentral lain yang terlihat cenderung menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, kecuali Bank of England, sebuah ekspektasi yang telah disampaikan ke pasar.
Pasar juga berfokus pada rencana reformasi pajak Presiden Donald Trump, yang diperkirakan akan segera dirilis, dan terpilihnya untuk ketua The Fed, dijadwalkan untuk diumumkan hari Kamis.
Dolar AS naik 0,5 persen terhadap yen, melayang di bawah level tertinggi sejak pertengahan Juli.
Dolar AS naik 0,6 persen melawan franc Swiss, mendekati level tertinggi sejak pertengahan Mei.
Sedangkan Euro jatuh ke $ 1,1618.
Dolar Selandia Baru naik sebanyak 1,2 persen ke level tertinggi satu minggu setelah data menunjukkan tingkat pengangguran di negara tersebut telah tenggelam ke level terendah sembilan tahun.
Malam nanti akan dirilis data jobless claim AS yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak naik dengan respon positif terhadap pernyataan The Fed. Namun jika malam nanti data jobless claim meningkat akan menekan dolar AS.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center