(Vibiznews – Forex) Dolar AS jatuh ke level terendah dalam sepekan terhadap sekeranjang mata uang utama pada akhir perdagangan Jumat dinihari (03/11) setelah Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat A.S. mengeluarkan proposal untuk merombak kode pajak.
Undang-undang tersebut meminta pemotongan tarif pajak perusahaan menjadi 20 persen dari 35 persen dan mengurangi jumlah kurung pajak bagi individu, menurut sebuah dokumen ringkasan yang diperoleh Reuters.
Analis mengatakan bahwa proposal diajukan tidak mungkin mengumpulkan dukungan yang memadai di Kongres dan tidak mungkin memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi A.S. Pemotongan pajak “besar-besaran” telah menjadi janji kampanye utama Presiden A.S. Donald Trump.
Pemotongan pajak akan meningkatkan pengeluaran, mendorong inflasi dan suku bunga A.S. menguat, dan membuat dolar lebih menarik. Jika pemotongan pajak gagal melewati atau tidak memberikan insentif untuk pengeluaran yang meningkat, mereka tidak akan mendukung dolar yang lebih kuat.
Indeks dolar jatuh ke 94.411, terendah sejak 26 Oktober. Dolar AS sebelumnya meningkat, hampir menyentuh level tertingginya sejak pertengahan Juli. Dolar diperdagangkan terakhir di 94,72.
Euro mencapai level tertinggi dalam seminggu terhadap dolar, naik ke $ 1,1687. Itu adalah perdagangan terakhir di 1,1657.
Dolar juga menyentuh sesi terendah terhadap yen Jepang setelah rilis usulan pemotongan pajak, jatuh ke 113,55 yen, kemudian pulih menjadi 114,08.
Dolar AS sebagian besar menahan kenaikannya terhadap pound Inggris, yang turun lebih dari 1 persen setelah Bank of England menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade namun mengatakan bahwa pihaknya hanya melihat kenaikan bertahap di depan.
BoE mengatakan suar 7-2 memilih untuk meningkatkan benchmark Bank Rate menjadi 0,50 persen dari 0,25 persen, namun diperkirakan hanya akan “meningkat secara bertahap” yang akan terus meningkat dalam tiga tahun ke depan.
Pound awalnya naik pada pengumuman, naik ke setinggi $ 1,3279, dari sekitar $ 1,3215 sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payroll Oktober AS yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak lemah merespon keputusan perombakan pemotongan pajak Parta Republik AS. Namun jika malam nanti data Non Far Payroll meningkat akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center