Bursa Wall Street Menutup Mingu dengan Rekor Kembali, Saham Apple dan Qualcomm Melonjak

914

(Vibiznews – Index) – Bursa saham AS ditutup pada rekor tertingginya di hari Jumat (Sabtu subuh WIB) didukung rally tajam saham Apple. Qualcomm juga melonjak karena Broadcom mempertimbangkan mengakuisisi produsen chip tersebut (4/11).

Nasdaq Composit naik 0,7 persen menjadi 6.764,44, rekor tertinggi sepanjang masa. Saham Apple naik lebih dari 2 persen setelah raksasa teknologi tersebut melaporkan pendapatan kuartalan yang melambung di atas ekspektasi. Perusahaan ini juga mengeluarkan guidance yang kuat untuk kuartal saat ini. Kapitalisasi pasar Apple bertumbuh $6 miliar mencapai $ 900 miliar.

“Perusahaan Apple terus mendorong pertumbuhan service yang prima, yang menciptakan pool keuntungan yang lebih stabil daripada hardware-nya, dan tampak memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan margin kotor hingga FY18,” analis dari KeyBanc Capital Markets mengatakan dalam sebuah catatan, sebagaimana dikutip CNBC (4/11).

Saham Qualcomm, sementara itu, naik lebih dari 12 persen karena Broadcom mempertimbangkan mengakuisisi produsen chip tersebut.

S&P 500 juga berakhir pada rekor, naik 0,3 persen menjadi 2.587,84 dengan sektor teknologi sebagai unggulan utama. Qualcomm adalah saham berkinerja terbaik di indeks S&P.

Dow Jones industrial average naik 22,93 poin, mencatat rekor di 23.539,19, dengan saham Apple memimpin saham-saham yang menguat.

Dow dan S&P 500 juga membukukan kenaikan mingguan kedelapan kalinya secara berturut-turut; Nasdaq mencetak kenaikan mingguan keenam kalinya berturut-turut.

Hari Jumat kemarin juga merupakan hari sibuk Wall Street untuk data. Biro Statistik Tenaga Kerja mengatakan bahwa ekonomi AS menambah 261.000 pekerjaan bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 310.000 pekerjaan. Laporan tersebut juga menunjukkan rata-rata pendapatan per jam yang tetap pada bulan Oktober.

Reaksi di pasar berjangka terbatas, bagaimanapun, karena pasar futures untuk ketiga indeks utama hanya bergerak sedikit setelah laporan dirilis.

 

Source: CNBC

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here