(Vibiznews – Forex) – Euro terperosok pada perdagangan pasar uang hari Selasa malam WIB karena investor global telah bertaruh bahwa kebijakan moneter antara Amerika Serikat dan zona Eropa akan semakin berseberangan, meskipun beberapa data ekonomi kuat minggu ini membuat mata uang tunggal Eropa itu terkurung dalam rentang perdagangan terbatas belakangan ini (7/11).
Preferensi risiko tetap menguat, dengan dollar mencatat kenaikan kuat terhadap yen Jepang dan franc Swiss, sementara mata uang negara berkembang melewati beberapa saat jeda.
“Kami melihat pertumbuhan global yang kuat, pasar komoditas yang suram dan inflasi rendah di negara maju – semuanya kondusif untuk suatu risk appetite yang kuat,” kata seorang currency strategy di Morgan Stanley di London, sebagaimana yang dikutip Reuters (7/11).
Dollar naik setengah persen lebih ke level 95.12 dalam keranjang indeks dollar mendekati level tertinggi 3,5 bulan di 95.15 minggu lalu.
Pasar memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya bulan depan diikuti dengan sekitar dua kenaikan lagi tahun depan, sementara analis belum akan memperkirakan kenaikan suku bunga zona euro sampai 2019 paling cepatnya.
Sementara itu, euro berada di bawah tekanan jual meski data pada hari Senin menunjukkan sentimen investor terhadap Jerman naik ke rekor tertinggi. Ekonomi terbesar zona euro itu terisi dengan pemulihan ekonomi yang cepat di kawasan ini, di mana pertumbuhannya kuat pada bulan Oktober, menurut survei.
Euro beringsut 0,4 persen lebih rendah ke $1,1560 dan telah turun selama tiga minggu berturut-turut.
Rentang perdagangan mata uang tunggal Eropa ini menjadi sempit sejak Bank Sentral Eropa mengatakan pada 26 Oktober bahwa pihaknya mengurangi pembelian obligasi bulanannya. Euro berada dalam kisaran perdagangan setengah persen per hari terhadap dollar.
Dollar telah solid setelah data jasa dan manufaktur AS yang kuat yang dirilis sebelum akhir pekan mendukung harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya bulan depan dan pengetatatan moneter berlanjut pada 2018.
Analis Vibiznews melihat bahwa dollar secara bertahap menguat dan sempat menyentuh level tertinggi 3,5 bulannya di 95.15 pada indeks dollar. Resistance di atasnya ada di 95.83. Sementara euro mengarah ke support level di $1,1478.
Source: Reuters
Analis: J. John