Dolar AS Kehabisan Tenaga; Turun Terendah 1 Bulan Terhadap Yen

794

(Vibiznews – Forex) Dolar AS merosot ke level terendah bulan ini terhadap yen pada hari Kamis (09/11), tertekan oleh kemungkinan penundaan rencana reformasi pajak AS.

Dolar AS telah mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terhadap mata uang Jepang pada awal minggu, didorong oleh risk appetite yang kuat di pasar, namun sejak itu turun sekitar 1,3 persen.

Dolar AS turun serendah 113,25 yen pada hari Kamis setelah penurunan mendadak dalam ekuitas Jepang dari puncak multi-dekade mengurangi sentimen risiko di perdagangan Asia – sebuah suasana yang berlanjut ke jam perdagangan London, dengan saham Eropa juga turun.

Yen adalah mata uang dengan yield rendah yang sering digunakan untuk mendanai investasi pada mata uang dan aset dengan yield lebih tinggi bila sentimen risiko positif.

Dolar juga turun 0,22 persen terhadap sekeranjang mata uang utama.

Euro naik ke level tertinggi enam hari di $ 1,1645, telah turun serendah $ 1,1553 pada hari Selasa, terlemah sejak 20 Juli. Mata uang tersebut diperdagangkan terakhir di $ 1,1626.

Dolar kehabisan tenaga. Tidak ada yang mendorongnya lebih tinggi, kata analis.

Kebijakan Trump untuk mendorong pertumbuhan dan inflasi, yang berarti laju suku bunga AS yang lebih cepat meningkat, telah mendorong dolar ke level tertinggi 14 tahun setelah pemilihannya dan imbal hasil Treasury AS 10 tahun ke tingkat tertinggi. sejak 2014

Sebuah RUU pajak anggota Senat A.S., yang berbeda dari yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat, diperkirakan akan diluncurkan pada hari Kamis, mempersulit dorongan Partai Republik untuk melakukan perombakan pajak.

Dolar Selandia Baru menyentuh level tertinggi dua minggu setelah komentar dari bank sentral negara tersebut mengenai prospek inflasi diambil sebagai hawkish karena mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah seperti yang diharapkan.

Mata uang naik setinggi $ 0,6977, terkuat sejak 24 Oktober, sebelum turun ke $ 0,6948.

Malam ini juga telah dirilis data jobless claim yang terealisir meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS bergerak lemah dengan kekuatiran pelaksanaan reformasi pajak AS, dan juga hasil data jobless claim yang terealisir naik semakin menekan dolar AS.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here