(Vibiznews – Forex) Dolar AS menyentuh level tertinggi terhadap sekeranjang mata uang utama dalam hampir satu minggu pada akhir perdagangan Selasa dinihari (21/11) karena euro melemah tertekan risiko politik terkait dengan kegagalan Kanselir Jerman Angela Merkel untuk membentuk pemerintah koalisi tiga arah.
Merkel, dengan partai konservatifnya melemah setelah mereka memenangkan pemilihan pada bulan September dengan jumlah kursi yang berkurang, mengatakan bahwa dia akan memberi tahu presiden Jerman bahwa dia tidak dapat membentuk sebuah koalisi, setelah Demokrat Liberal pro-bisnis menarik diri dari perundingan.
Perkembangan tersebut mendorong Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, mengalami krisis politik yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor jika Merkel tidak dapat membentuk pemerintah minoritas.
Indeks dolar naik menjadi 94.104, tertinggi sejak 14 November.
Dolar AS juga naik terhadap yen Jepang, naik ke level tertinggi 112,72 yen.
Swiss franc, yang juga disukai pada saat risk aversion pasar, jatuh terhadap dolar AS. Mata uang A.S. terakhir naik 0,46 persen pada 0,9929 franc.
Euro jatuh ke $ 1,1731 menyusul berita tentang kegagalan membentuk koalisi pemerintah Jerman. Ini turun tajam terhadap yen menjadi 131,16 yen, terlemah sejak 15 September.
Banyak analis memperkirakan ini menjadi minggu perdagangan yang relatif tenang, dengan pasar A.S. tutup untuk liburan Thanksgiving pada hari Kamis dan dengan sedikit rilis data utama.
Pedagang akan menunggu pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Selasa dan pada Rabu akan ada rilis risalah dari pertemuan the Fed pada bulan November untuk petunjuk mengenai kebijakan moneter A.S.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS bergerak positif dengan melemahnya euro akibat krisis politik di Jerman.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center