(Vibiznews – Business) – Raksasa internet Cina Tencent Holdings dilaporkan sahamnya melonjak yang mengangkat kekayaan Chairman Tencent, Ma Huateng, menjadi bernilai $48,3 miliar (~Rp654,5 triliun) pada minggu lalu di Hong Kong. Posisi itu mendudukannya menjadi orang terkaya kesembilan di dunia, demikian menurut peringkat Forbes Real Time Rankings of the World’s Billionaires, yang dirilis dari Forbes pekan lalu (21/11).
Ini adalah pertama kalinya seorang milyarder China masuk dalam daftar Forbes sepuluh orang terkaya dunia. Ma sekarang lebih kaya dari pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin, serta anggota keluarga Walton (pewaris pengecer Walmart).
Langkah Ma ke posisi sepuluh besar ini karena kapitalisasi pasar Tencent mencapai nilai $500 miliar (Rp6.775 triliun) untuk pertama kalinya.
Ma Huateng, juga dikenal sebagai Pony Ma, memiliki kurang dari 9% saham Tencent Holdings. Aplikasi WeChat populer milik perusahaan ini disebut memiliki lebih dari 960 juta pengguna. Awal bulan ini, Tencent membeli 12% saham Snapchat induk Snap. Perusahaan ini juga memiliki saham minoritas di pembuat mobil listrik Tesla Motors dan perusahaan videogame Activision Blizzard.
Saham Tencent memiliki nilai lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun terakhir, karena investor memburu saham perusahaan akuisisi tersebut.
Harga saham Tencent melonjak pada pekan lalu lantaran perseroan mengumumkan bakal meluncurkan layanan pembayaran WeChat di Malaysia pada tahun 2018 mendatang.
Saat ini Tencent telah dipandang sebagai perusahaan yang sejajar dengan raksasa teknologi seperti Apple, Amazon, dan Microsoft. Tencent adalah sosok di balik aplikasi WeChat yang penggunanya mencapai hampir 1 miliar orang per bulan di China.
Berawal dari platform chatting, WeChat kini memiliki layanan pembayaran, pemesanan taksi, pembelian barang maupun makanan, hingga investasi. Tencent berharap dapat membawa fenomena ini ke luar China, dan Malaysia adalah yang pertama untuk layanan pembayaran.
Di Indonesia, raksasa teknologi China Tencent Holdings Ltd ini dikabarkan telah berinvestasi sekitar 100 juta hingga 150 juta dollar AS (~Rp1,35 – 2 triliun) pada perusahaan teknologi Indonesia, Go-Jek. Investasi ini adalah sinyal Tencent untuk ikut serta dalam pertumbuhan layanan berbasis mobile di Asia Tenggara.
Go-Jek disebut-sebut sebelumnya telah memperoleh investasi dari beberapa perusahaan ekuitas swasta global, seperti KKR & Co LP, Warburg Pincus LLC, dan perusahaan modal ventura Sequoia Capital. Go-Jek juga tengah mengincar pendanaan hingga 1 miliar dollar AS, menurut sumber Reuters.
Source: Forbes, dan lainnya
Editor: J. John