(Vibiznews – Forex) Dolar AS terguncang di awal perdagangan dan merangkak naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa dinihari (28/11) dengan ivestor bersiap untuk dimulainya kembali pertimbangan mengenai rencana pajak A.S. dan dengar pendapat untuk konfirmasi Gubernur Federal Reserve Jerome Powell sebagai ketua bank sentral berikutnya.
Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang saingan, naik 0,15 persen pada 92,92, setelah mencapai titik terendah sembilan minggu di 92,496 di awal sesi.
Kekhawatiran tentang penundaan potensial dalam pelaksanaan pemotongan pajak dan kemungkinan proposal yang dilemahkan telah membebani dolar dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Donald Trump akan bertemu dengan para penulis pajak Republik Senat pada hari Senin di Gedung Putih untuk membahas strategi permainan akhir untuk undang-undang perpajakan, menjelang pemungutan suara penting di lantai Senat yang bisa terjadi pada hari Kamis.
Pada hari Senin, Trump men-tweet bahwa tagihan pemotongan pajak ‘berjalan dengan sangat baik’.
Indeks yang pekan lalu turun hampir 1 persen, juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa penjualan rumah baru A.S. melonjak ke level tertingginya dalam 10 tahun, sehingga memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan dan beberapa kali di tahun 2018.
Dolar melemah 0,40 persen terhadap yen.
Sterling sempat mencapai level tertinggi delapan minggu sebelum mundur sedikit karena investor mengkonsolidasikan taruhan menjelang pertemuan puncak Uni Eropa kunci dan dengan latar belakang krisis politik pembuatan bir di Irlandia.
Sementara pasar mata uang sterling, termasuk derivatif, sebagian besar sepi menjelang KTT Uni Eropa pada Brexit pada pertengahan Desember, para investor khawatir pound akan menjadi lebih rentan terhadap berita utama politik saat tanggal tersebut akan berakhir.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan mencermati perkembangan reformasi pajak AS dan pidato dari Jerome Powell, yang jika semua positif akan mendukung dolar AS..
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center
