(Vibiznews – Index) – Bursa saham Tiongkok yang diperdagangkan di Hong Kong anjlok di tengah kekhawatiran bahwa regulator Tiongkok akan membatasi aliran dana dari daratan ke saham-saham kota, sementara harga saham-saham di daratan naik.
Indeks saham Tiongkok yang diperdagangkan di Hong Kong turun 0,6 persen, dengan membebani Indeks Hang Seng.
Saham
Euro Stoxx 50 futures naik 0,1 persen pada awal perdagangan Eropa demikian juga dengan indeks S & P 500 di pasar berjangka bergerak naik tipis, indeks utama ini sempat turun kurang dari 0,05 persen di New York.
Indeks Topix turun 0,3 persen pada penutupan di Tokyo dan Nikkei 225 Stock Average berakhir datar.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen karena Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,6 persen. Indeks CSI 300 turun 0,2 persen setelah turun sebanyak 1 persen sebelumnya.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,2 persen diterpa penurunan di saham-saham perusahaan energi dan saham pertambangan karena penurunan logam berlanjut di Asia.
Mata uang
Yen turun 0,1 persen menjadi 111,19 per dolar setelah naik 0,4 persen pada hari Senin ke level terkuat dalam 10 minggu.
Dolar Selandia Baru menguat 0,2 persen menjadi 69,26 per dolar menjelang tinjauan stabilitas keuangan bank sentral.
Euro sedikit berubah pada $ 1,1908 setelah penurunan pertama dalam seminggu dan ound diperdagangkan di level $ 1,33318
Obligasi
Imbal hasil Treasuries 10 tahun AS tercatat berada di 2,33 persen sementara imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun turun tipis menjadi 0,34 persen.
Komoditi
Minyak mentah West Texas Intermediate memperpanjang penurunan, turun 0,6 persen menjadi $ 57,75 per barel.
Emas stabil di $ 1.294,19 per ounce, sekitar tertinggi dalam lima minggu.
Tembaga di LME turun untuk hari kedua, turun 1 persen menjadi $ 6.868,50 per ton. Nikel di bursa berjangka LME turun 1,5 persen.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
