Dollar Beringsut Turun, Akan Membukukan Loss Bulanan

495

(Vibiznews – Forex) – Dollar beringsut turun pada perdagangan hari Kamis siang (30/11) dan hampir ditetapkan mengalami loss bulanan terhadap sekeranjang mata uang karena investor khawatir dalam menyaksikan kemajuan reformasi undang-undang perpajakan AS, sementara sterling terpantau perkasa karena optimisme bahwa kesepakatan Brexit akan dapat tercapai.

Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang pasangan yang utama, agak melemah pada siang hari ini di 93.16, bersamaan tercatat turun 1,5 persen untuk bulan November.

Pound terlihat naik 0,5 persen menjadi $1,3457 setelah sempat naik setinggi $1,3480, level tertinggi sejak 26 September. Angka tersebut naik 1,4 persen untuk bulan ini.

Kemajuan bertahap undang-undang reformasi perpajakan AS ikut membayang-bayangi dampak penguatan data ekonomi terhadap dollar, demikian dilansir dari Reuters (30/11).

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan semula di kuartal ketiga, data menunjukkan demikian pada Rabu. Ini mencatat kenaikan tercepat dalam tiga tahun, karena kenaikan investasi bisnis pada inventory dan peralatan mengimbangi pertumbuhan moderat dalam belanja konsumen.

Dollar menguat 0,1 persen terhadap yen menjadi 111,99, bergerak menjauh dari level terendah 10 minggu 110,85 yen pada hari Senin, meski masih turun 1,5 persen untuk bulan November.

Analis Vibiznews melihat pergerakan index dollar berada dalam rentang antara 92,50 dan 93,44 untuk saat ini, dan mungkin berlangsung sampai minggu depan. Bila progress reformasi pajak berlanjut secara signifikan, dollar berpeluang menguat sampai level resistance. Bila tembus, itu akan menuju ke level 94,00.

 

Source: Reuters

Analyst: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here