Peneliti Inggris Berusaha Hasilkan Sapi “Beremisi Rendah”

861
In this Aug. 28, 2015 photo photo, cows stand in a pen before they are milked on Chris Engel's dairy farm near Carterton, New Zealand. Dairy farmers like Engel have found their businesses have rapidly gone from booming to unprofitable as the world started producing more milk and Chinese demand weakened. (AP Photo/Nick Perry)

(Vibiznews – Technology) – Dalam kategori gas-gas rumah kaca, gas methan adalah yang gas yang paling berbahaya. Dibanding gas karbon dioksida, gas methan jauh lebih merusak lapisan ozon di atmosfir, dan sebagian besar gas itu dihasilkan oleh ternak. Para pakar sejak lama telah berusaha mengurangi produksi gas methan untuk mengurangi tingkat pemanasan bumi.

Sapi-sapi di peternakan di seluruh dunia menghasilkan daging yang dimakan oleh jutaan manusia; tapi sapi-sapi itu juga bertanggung jawab atas peningkatan suhu bumi. Ini disebabkan karena dalam satu bagian perut sapi itu, yang disebut rumen, proses pencernaannya menghasilkan gas methan, gas rumah kaca yang sangat kuat.

Dikutip dari VOA Indonesia (8/12), Richard Dewhurst, pakar pada Scotland’s Rural College, mengatakan, “Proses fermentasi dalam rumen itu penting bagi sapi, tapi masalahnya, proses itu juga menghasilkan gas methan.”

Karena itu, di sebuah laboratorium di Inggris, para pakar memberi makanan yang berbeda kepada sapi-sapi ternak untuk melihat makanan jenis apa yang menghasilkan paling sedikit gas methan.

Rainer Roehe, pakar lainnya pada Scotland Rural College, menjelaskan, “Kami punya enam tong makanan yang berisi makanan ternak yang berbeda. Kami berusaha mempelajari dampak makanan tertentu dalam kaitannya dengan produksi gas methan, dan juga tentang susunan genetika sapi-sapi yang hanya menghasilkan sedikit gas methan.”

Tapi yang ditemukan para pakar, bukan makanan apa yang menghasilkan gas methan terbanyak, tapi jenis bakteri yang terdapat dalam perut sapi itu, yang menentukan jumlah gas methan yang dihasilkan.

Penemuan ini mungkin kabar baik bagi peternak sapi, karena akan memungkinkan mereka menternakkan sapi-sapi yang tidak menghasilkan banyak gas methan.

Kata para pakar, diharapkan suatu hari petani akan bisa mengadakan pengetesan genetika untuk mencari sapi-sapi yang lebih bersih dan tidak menghasilkan banyak gas methan.

Sementara itu, kita bisa mengurangi produksi gas methan yang merusak lapisan ozon dengan makan lebih sedikit daging sapi.

 

Source: VOA Indonesia

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here