(Vibiznews – Bonds & Mutual Funds) – Yield surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini , Rabu (13/12) diperkirakan naik. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan yield SUN naik :
Pertama, nilai cadangan devisa Bank Indonesia per November turun menjadi US$ 125 miliar dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 126 miliar. Menurunnya nilai cadangan devisa berpeluang menaikkan yield SUN.
Kedua, tekanan yang cukup kuat terhadap rupiah pada minggu ini bahkan rupiah diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini, sebagai antisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Comittee (FOMC). Hal ini berpeluang mendorong yield atau imbal hasil SUN tenor 10 tahun naik.
Selanjutya, pasar meyakini, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap kenaikan dollar AS sehingga rupiah tertekan turun. Sehingga kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) akan memicu kenaikan yield obligasi pemerintah /SUN tenor 10 tahun
Pengamat Ekonom Samuel Sekuritas ,Ahmad Mikail mengatakan, yield SUN tenor 10 tahun akan melanjutkan kenaikannya, setelah kemarin naik sebesar 0,5% ke level 6,49%.
Namun, lanjut Ahmad, dengan masih besarnya kebutuhan investor domestik untuk mengoleksi obligasi negara untuk mencukupi syarat minimum investasi di Surat Berharga Negara (SBN), kenaikan yield SUN tenor 10 tahun diperkirakan terbatas, kira-kira bergerak di rentang 6,55%-6,60% pada perdagangan hari ini. Beberapa seri yang masih atraktif adalah FR0069, FR0036, FR0035,FR0043, FR0074, dan FR0070.
Belinda/VMN/VBN/Senior Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang