(Vibiznews – Forex) Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Kamis dinihari (14/12) setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 0,25 persen dalam sebuah langkah yang sudah diperkirakan, namun membuat prospek suku bunga untuk tahun-tahun depan tidak berubah.
Dolar AS juga melemah setelah data harga konsumen menunjukkan inflasi yang lesu, menambah kekhawatiran Federal Reserve akan kurang mampu melakukan kenaikan suku bunga beberapa tahun depan.
Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, harga konsumen naik 0,1 persen di bulan November, dengan kenaikan CPI inti tahunan melambat menjadi 1,7 persen di bulan November dari 1,8 persen di bulan Oktober.
Pejabat mengakui dalam perkiraan terakhir mereka bahwa ekonomi telah meningkat pada tahun 2017 dengan meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi mereka dan menurunkan tingkat pengangguran yang diharapkan untuk tahun-tahun mendatang.
The Fed menguatkan bahwa pihaknya akan mendukung kebijakan Janet Yellen yang mengundurkan diri untuk menaikkan suku bunga secara bertahap, karena kondisi ekonomi membaik. Proyeksi menunjukkan kenaikan tiga tingkat pada 2018 dan 2019 sebelum tingkat jangka panjang sebesar 2,8 persen tercapai. Itu tidak berubah dari perkiraan terakhir pada bulan September.
Presiden Fed Chicago Charles Evans dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menolak keputusan kenaikan suku bunga, menurut pernyataan kebijakan the Fed pada hari Rabu.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen kemudian membahas keputusan tersebut dan bagaimana perbaikan pajak Trump dapat mempengaruhi ekonomi A.S.
Namun agenda legislatif Presiden Donald Trump mungkin akan sulit untuk dilalui, setelah kemenangan Selasa oleh Doug Jones Demokrat dalam pertarungan sengit untuk kursi Senat A.S. di Alabama yang sangat konservatif.
Indeks dolar turun 0,65 persen menjadi 93,48, tingkat terendah terlihat sejak dicapai 7 Desember.
Euro terakhir naik 0,64 persen pada 1,1815 melawan dolar.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales AS, juga data Markit Manufaktur, Services, Composite November, yang semuanya diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks dolar AS akan bergerak stabil dengan kenaikan suku bunga AS, dan jika malam nanti data ekonomi AS terealisir meningkat, akan menguatan dolar AS.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center



