(Vibiznews – Index) – Tiga indeks utama Wall Street ditutup naik di rekor hari Jumat dengan kenaikan berbasis luas karena tagihan yang telah lama dinanti untuk memotong tingkat pajak perusahaan sepertinya akan mendapat dukungan yang luas dari anggota parlemen untuk diluluskan.
Anggota Kongres Kongres A.S. diharapkan untuk merilis rincian terakhir tentang rencana mereka pada hari Jumat, dengan keputusan yang menentukan pada minggu depan setelah anggota parlemen yang sebelumnya mengkritik undang-undang tersebut mulai menyuarakan dukungan mereka.
Senator Republik Bob Corker bergabung dengan Senator Marco Rubio dalam memberikan dukungan pada sore hari. Rubio telah mengkritik usulan awal tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak memberikan keringanan pajak yang cukup kepada keluarga pekerja, sementara Corker, telah menyatakan prihatin tentang dampak tagihan pada defisit federal.
RUU tersebut diperkirakan akan menurunkan tingkat pajak perusahaan menjadi 21 persen dari 35 persen dan beberapa investor bertaruh bahwa perusahaan perusahaan menempatkan sebagian besar tabungan tersebut untuk dorongan pembayaran pemegang saham.
S & P naik 1 persen setelah Corker mengumumkan dukungannya, namun tidak dapat mempertahankan tingkat tersebut karena investor menunggu rincian tagihan pajak, menurut Brian Battle, direktur perdagangan Performance Trust Capital Partners di Chicago.
DJI naik 143,08 poin atau 0,58 persen menjadi 24.651,74, S & P 500 .SPX naik 23,8 poin atau 0,90 persen menjadi 2.675,81 dan Nasdaq Composite .IXIC menambah 80,06 poin atau 1,17 persen menjadi 6.936,58.
S & P 500 dan Dow ditutup menguat untuk minggu keempat berturut-turut, sementara Nasdaq memasuki kenaikan mingguan pertama dari tiga.
Sektor perbankan dipandang sebagai salah satu penerima manfaat terbesar dari reformasi pajak yang sedang digodok di Kongres AS.
SPLRCS naik 1,12 persen Costco (COST.O) adalah penyumbang persentase terbesar, naik 3,7 persen, setelah pengecer melaporkan hasil optimis.
CSX (CSX.O) jatuh 7,6 persen, perusahaan kereta api ini mengatakan bahwa Chief Executive Hunter Harrison sedang mengambil cuti medis di tengah rencana perputaran kontroversialnya.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
