(Vibiznews – Forex) – Mata uang euro tergelincir terhadap dollar pada perdagangan hari Jumat (22/12) sesi pasar Eropa dan Amerika setelah separatis Catalan memenangkan pemilihan regional, memicu kekhawatiran tentang kemungkinan terpisahnya perekonomian terbesar keempat dalam zona Eropa ini.
Euro sempat turun 0,4 persen ke level $1,1817 pada sesi perdagangan Asia, sebelum berkurang tekanannya dengan turun sekitar 0,2 persen pada malam ini di $1,1850.
Indeks dollar, yang mengukur mata uang AS terhadap sekeranjang enam saingan utama, naik 0,1 persen pada 93.40. Untuk minggu ini, dollar telah turun 0,6 persen.
Mengutip CNBC (22/12), satu hambatan terhadap penguatan dollar telah disingkirkan pada hari Kamis, setelah Senat AS menyetujui rancangan undang-undang untuk mendanai pemerintah federal sampai 19 Januari dan mencegah penutupan (shutdown) pemerintahan menjelang batas waktu Jumat tengah malam. RUU tersebut sekarang dibawa kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangani sebagai undang-undang.
Analis Vibiznews melihat indeks dollar berpotensi rebound, namun secara bertahap, ke level 93,76 dan kemudian ke 94,03, mengingat pasar minggu depan sudah mulai memasuki libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sedangkan support level untuk euro masih agak jauh di level $1,1736. Kemungkinannya euro dapat lanjut tertekan tetapi belum mencapai support-nya di akhir tahun ini.
Analyst: J. John
Editor: J. John
