(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada akhir perdagangan Kamis dinihari (04/01) terdukung penguatan data manufaktur dan konstruksi AS dan pasca beberapa risalah dari pertemuan terakhir kebijakan Federal Reserve menunjukkan bank sentral tetap berada di jalur yang sama untuk menaikkan suku bunga beberapa kali tahun ini.
Mengalahkan penurunan tiga minggu berturut-turut, dolar menyentuh tertinggi sesi terhadap euro dan yen setelah risalah dari pertemuan Fed pada 12-13 Desember.
Indeks dolar membukukan kenaikan harian terbesarnya dalam lebih dari dua minggu.
Risalah pertemuan The Fed mengakui keberhasilan pasar tenaga kerja A.S. dan perluasan aktivitas ekonomi, bahkan saat mereka menegaskan kekhawatiran pembuat kebijakan tentang inflasi yang terus-menerus rendah.
Hal tersebut menyarankan bank sentral akan terus mengejar pendekatan bertahap dalam menaikkan suku bunga tapi bisa mengambil langkah jika inflasi meningkat. Pejabat Fed juga membahas kemungkinan bahwa pemotongan pajak pemerintahan Trump atau pelonggaran kondisi keuangan dapat menyebabkan tekanan inflasi meningkat, menyebabkan beberapa pembelian dolar, kata analis.
Dolar menguat di awal sesi setelah data menunjukkan pengeluaran konstruksi A.S. naik 0,8 persen pada November ke level tertinggi sepanjang masa di $ 1,257 triliun, didorong oleh lonjakan investasi pada proyek perumahan dan non-residensial swasta.
Pada saat yang sama, indeks manufaktur A.S. yang diukur oleh Institute for Supply Management naik menjadi 59,7 bulan lalu, mengalahkan ekspektasi pasar. Namun, analis tetap skeptis terhadap prospek jangka pendek dolar, mencatat kenaikan tingkat suku bunga yang diharapkan.
Beberapa juga mengatakan bahwa inflasi A.S. yang sederhana dapat mendorong Fed untuk bergerak lebih lambat dalam menaikkan suku bunga. Pada akhir perdagangan, dolar AS melambung 0,34 persen menjadi 92,19 setelah turun 2,5 persen selama tiga minggu terakhir.
Dolar AS juga naik 0,18 persen terhadap yen menjadi 112,48 yen pada Rabu. Laporan non farm payroll AS pada Jumat harus memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek suku bunga tahun ini.
Sementara itu, Euro turun 0,39 persen menjadi $ 1,201 setelah mencapai level tertinggi empat bulan di $ 1,2081 pada hari Selasa, naik sekitar 3 persen dari penurunan pertengahan Desember. Mata uang tunggal Eropa telah didukung oleh peningkatan prospek ekonomi zona eropa dan ekspektasi Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulus pembelian obligasi pada tahun 2018.
Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim AS minggu berjalan, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS akan bergerak positif dengan optimisme kenaikan suku bunga beberapa kali dalam tahun ini, seperti yang diyakinkan dalan risalah pertemuan The Fed. Juga jika malam nanti data jobless claim menurun, akan menguatkan dolar AS.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center